Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Memercayakan Mimpi Besar Anda kepada Tuhan


Bacaan Hari ini:

Kejadian 37:5, 10 “Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"

Jika Anda ingin berhasil dalam karier, Anda harus menunjukkan kenekatan Anda dengan rendah hati. Terkadang mengikuti impian Tuhan atas hidup Anda memerlukan kenekatan juga! Anda harus punya keberanian besar untuk berpikir besar, untuk menyampaikan inisiatif, dan untuk mengambil risiko dalam mengejar mimpi, sambil menghadapi kemungkinan kegagalan.

Dalam kitab Kejadian 37, kita membaca tentang kisah Yusuf yang mendapatkan sebuah mimpi yang sangat luar biasa—begitu berani—sehingga tak ada seorang pun di dunia ini yang percaya padanya. Dia bermimpi bahwa suatu hari dia akan menjadi seorang pemimpin yang besar dan semua saudaranya akan sujud padanya.

Apakah itu benar? Ya. Apakah mimpi itu dari TUHAN? Ya. Apakah mimpi itu tergenapi? Ya. Apakah Yusuf sedikit gila karena menceritakan mimpi yang gila itu kepada saudara-saudaranya? Ya.

Ketika Yusuf menceritakan mimpinya itu pada keluarganya, “mereka lebih benci lagi kepadanya. Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?" (Kejadian 37:5, 10).

Seperti Yusuf, Anda harus melangkah di dalam iman—bahkan ketika hal itu tampak tidak masuk akal, bahkan ketika orang-orang mengejek Anda, bahkan ketika Anda takut, bahkan ketika banyak rintangan yang menghadang Anda.

Ketika saya menulis buku The Purpose Driven Life, penerbit saya memberi tahu saya bahwa semuanya salah dan bahwa itu tidak akan laku. Tidak ada yang mau membaca 40 bab; tidak ada banyak cerita di dalamnya; itu berisikan terlalu banyak ayat-ayat Alkitab. Itu terlalu bercabang-cabang. Namun, saya mengatakan kepada mereka bahwa saya percaya bahwa saya telah dibimbing oleh Tuhan untuk melakukannya demikian, dan mereka tak perlu mempublikasikannya.

Saya bertahan, dan mereka mengatakan ingin tetap menerbitkannya. Tidakkah menurut Anda mereka senang melakukannya? Kadang Anda hanya perlu sedikit kenekatan untuk percaya pada apa yang Tuhan perintahkan buat Anda kerjakan.

Yusuf membuat satu demi satu keputusan yang berani di dalam iman. Hasilnya, dia mendapat promosi seumur hidup—dia akhirnya menjadi pemimpin besar dan memerintah di seluruh Mesir.

Di area manakah Anda harus menjadi nekat? Di manakah Anda perlu berpegang kepadaTuhan? Mungkin Anda perlu mengambil inisiatif untuk melangkah dengan iman, untuk berpikir dengan hebat, atau untuk mengambil risiko. Saat Anda mengikuti impian yang dari Tuhan, Anda bisa tahu bahwa Dia akan menghargai langkah besar yang Anda ambil di dalam iman.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana rasanya menunjukkan keberanian dalam lingkungan kerja Anda?

- Apakah menurut Anda harus sombong untuk menjadi berani? Mengapa atau mengapa
tidak?

- Bagaimana Anda ingin Tuhan memakai Anda? Apa yang ingin Anda capai dalam hidup
Anda? Keberanian seperti apa yang harus Anda punya untuk menggapainya?

Jika Tuhan telah menaruh mimpi di hati Anda, maka Dia akan menghargai Anda saat Anda melangkah di dalam iman untuk mewujudkannya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.coom

Posting Komentar untuk " Bagaimana Memercayakan Mimpi Besar Anda kepada Tuhan"