Mengasihi Tuhan dengan Segenap Hati
Bacaan Hari ini:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu.”
Satu cara untuk memahami ayat hari ini ialah
dengan berfokus pada mengasihi Tuhan dengan seluruh perkataan Anda,
seluruh perasaan Anda, seluruh pemikiran Anda, dan seluruh perilaku
Anda. Tuhan membentuk Anda terutama untuk menjadi seorang pembicara,
perasa, pemikir, atau pelaku.
Dalam Markus 12:30, Alkitab
berkata, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu.”
Para pembicara mengasihi Tuhan dengan segenap
hatinya. Para perasa mengasihi Tuhan dengan jiwa mereka. Para pelaku
mengasihi Tuhan dengan kekuatan mereka—tubuhnya.
Tahukah Anda
bahwa Anda juga dapat mengasihi Tuhan dengan kecerdasan Anda? Para
pemikir mengasihi Tuhan dengan pikirannya. Ketika Anda mengasah dan
memperkuat pikiran Anda, itu adalah sebuah tindakan ibadah.
Para pemikir menyukai studi Alkitab. Mazmur 119:97 mengatakan, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.
Orang-orang
yang gemar berpikir akan jatuh cinta pada Alkitab. Tidak ada buku lain
di dunia ini yang seperti Alkitab! Buku ini berisi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan kehidupan, seperti: Mengapa aku ada di sini? Aku
hendak ke mana? Apa tujuan hidupku? Apakah hidupku berarti? Seperti apa
masa laluku? Bagaimana dengan masa depanku? Dari mana asal usulku?
Kita
butuh para pemikir sebab dunia ini memerlukan banyak perhatian.
Seseorang harus memikirkan isu-isu kompleks dan implikasi dari apa yang
kita semua lakukan. Kita butuh orang-orang yang memikirkan
masalah-masalah sulit dan kemudian memberikan solusi. Itulah sebabnya
kita membutuhkan para ilmuwan, penulis, filsuf, dan inovator.
Namun,
para pemikir harus berhati-hati dalam melatih kerendahan hati. Alkitab
berkata, “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah
akan TUHAN dan jauhilah kejahatan” (Amsal 3:7). Mengapa? Karena Tuhan
adalah Tuhan, dan Anda bukan.
Kerendahan hati merupakan sebuah
pilihan. Tak sekali pun di dalam Alkitab Anda diminta untuk berdoa agar
Tuhan merendahkan Anda. Sebaliknya, Anda diminta untuk “Rendahkanlah
dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu” (Yakobus 4:10).
Kerendahan hati ialah sesuatu yang Anda lakukan pada diri Anda sendiri.
Tidak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk Anda. Orang lain bisa
mempermalukan Anda, tapi mereka tidak bisa membuat Anda rendah hati.
Intinya, kerendahan hati adalah bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Ini
bukan berarti menyangkal kekuatan Anda; sebaliknya, jujurlah tentang
kelemahan Anda.
Para pemikir juga perlu berhati-hati dalam
mempraktekkan apa yang mereka ketahui. Jika Anda mengetahuinya,
lakukanlah! Yakobus 1:22 mengatakan “Tetapi hendaklah kamu menjadi
pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian
kamu menipu diri sendiri.
Baik Tuhan telah menjadikan Anda
seorang yang pandai berbicara, perasa, pemikir atau pelaku, andalkanlah
Firman-Nya sebagai pedoman hidup Anda.
- Menurut Anda, bagaimana rasanya jujur tentang kelemahan Anda? Apa satu kelemahan
- Buatlah daftar hal-hal yang Anda yakini. Apakah Anda bertindak berdasarkan keyakinan
- Bagaimana Anda mengasah dan memperkuat pikiran Anda sebagai bentuk ibadah Anda?
Tuhan
menciptakan Anda, dan Dia tahu jalan terbaik untuk hidup Anda. Itulah
sebabnya Dia ingin Anda melakukan seturut dengan kehendak-Nya!
Percayalah pada-Nya!
Posting Komentar untuk " Mengasihi Tuhan dengan Segenap Hati"