Perjamuan Kudus Memimpin Kita pada Rasa Syukur
Bacaan Hari ini:
1
Korintus 10:16 “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita
ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti
yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?”
Ketika kita melakukan perjamuan kudus, kita diingatkan tentang apa yang telah Yesus lakukan bagi kita di atas kayu salib.
Ini
bukanlah suatu ritual tak bermakna yang dilakukan oleh umat Kristiani
karena mereka harus melakukannya.Sebaliknya, Tuhan ingin kita
melakukannya untuk membantu kita mengingat. Mengapa kita perlu
mengingat? Supaya kita bisa bersyukur, sebab biasanya kita bersyukur
atas hal-hal yang kita ingat.
Perjamuan kudus juga disebut
sebagai perjamuan Tuhan, yaitu suatu kebiasaan mengucap syukur karena
itu membantu kita untuk mengingat apa yang telah Yesus lakukan buat kita
di atas kayu salib.
Alkitab mengatakan dalam 1 Korintus
11:23-25, “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima
dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan,
mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia
memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia
mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap
kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
Kemudian, Ia
mengambil cawan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang
dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya,
menjadi peringatan akan Aku!" Lalu, ia memakannya.
Yesus
memberi kita roti dan anggur sebagai alat untuk mengingat. Kita
menggunakan alat ini untuk mempraktikkan rasa syukur atas pengorbanan
yang Yesus telah bayar demi keselamatan kita.
Kata lain dari
Perjamuan Kudus ialah Komuni. Ini adalah kata Yunani yang berarti
“ucapan syukur.” Komuni dimaksudkan sebagai tindakan ucapan syukur. Ini
adalah salah satu cara favorit Tuhan untuk bersyukur kepada-Nya! Kita
bisa menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan dengan berbagai
cara—melalui nyanyian pujian, melalui persembahan syukur, atau melalui
perjamuan kudus.
Saat kita minum dari cawan Komuni dan makan
roti, seolah kita berkata kepada Tuhan, “Bapa, terima kasih karena telah
mengirimkan Putra-Mu untuk menjalani kehidupan yang sempurna dan mati
bagi dosa-dosa kami, sehingga kami dapat diampuni.”
Ketika kita
mengingatkan diri kita sendiri akan harga yang harus Yesus bayar untuk
menyelamatkan kita, maka satu-satunya respons yang masuk akal ialah
dengan mengucap syukur. Saat kita mengingatkan diri kita sendiri akan
harga yang telah ditebus Kristus, maka yang Yesus bayar untuk
menyelamatkan kita ialah satu-satunya respons yang paling masuk akal
adalah rasa syukur.
Renungkan hal ini:
- Ketika Anda melakukan Perjamuan Kudus, apakah Anda biasanya melakukannya dengan
semangat syukur? Mengapa atau mengapa tidak?
- Menurut Anda mengapa Yesus ingin kita melakukannya bersama dengan umat Kristiani
lainnya, bukan sendirian?
- Apa saja cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mempraktikkan rasa syukur dengan
anggota keluarga Allah?
Saat
kita mengingatkan diri kita sendiri akan harga yang telah ditebus
Kristus, maka yang Yesus bayar untuk menyelamatkan kita ialah
satu-satunya tanggapan yang masuk akal adalah rasa syukur.
Posting Komentar untuk " Perjamuan Kudus Memimpin Kita pada Rasa Syukur"