Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci dari Kasih yang Kekal



Bacaan Hari ini:
1 Korintus 13:7 “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”


Kasih yang kekal itu gigih. Itu pantang menyerah. Itu tekun. Itu tegas. Itu tahan memikul yang paling buruk dan tidak menyerah pada suatu hubungan. Kasih itu keras kepala!

Tujuan dari sebuah hubungan bukan sekadar untuk membuat Anda bahagia, tapi juga menjadikan Anda kudus. Hubungan—baik dengan pasangan atau anak atau bahkan dengan teman dekat—mengajarkan Anda untuk lebih memikirkan orang lain daripada memikirkan diri sendiri. Ketika Anda bertahan bersama melewati masa-masa sulit, Anda akan mempelajari hal-hal spesifik yang tak akan pernah Anda pelajari dengan cara lain.

Ketika saya dan istri baru menikah, kami mendapati bahwa kami sangat bertolak belakang. Kami mulai bertengkar di malam pernikahan kami, dan sejak saat itu, keadaannya menjadi kian memburuk. Kami saling mencintai, tapi kami tidak akur.

Namun, kami telah berjanji di hadapan Allah, dan kami menetapkan bahwa perceraian bukanlah suatu pilihan. Kami menyatakan bahwa kami akan berjuang mempertahankan pernikahan ini, meski itu mungkin akan merenggut nyawa kami—tapi itu tidak mudah! Kami meminta bantuan konseling, meski saat itu keuangan kami pas-pasan. Kami berkorban agar kami dapat menghormati komitmen kami satu sama lain. Kami bertumbuh dewasa. Kami bergumul di dua tahun pertama pernikahan kami, tetapi kami menjadi lebih baik melalui rintangan itu.

Mungkin Anda perlu mendengar ini hari ini: Jangan menyerah. Tetaplah bertahan. Tetaplah tekun. Jangan lepaskan anugerah kasih Allah yang kekal. Perjuangan Anda tidak akan sia-sia. Belajar mengasihi merupakan pelajaran terbesar dalam kehidupan. Itulah sebabnya Tuhan menempatkan Anda di planet ini. Namun, itu tidak selalu mudah untuk dilakukan—dan memang sangat sulit untuk mengasihi beberapa orang.

Sesungguhnya tidak ada “rahasia” untuk kasih yang kekal. Namun, kuncinya ialah membolehkan kasih Allah mengalir melalui Anda.

Filipi 2:5 mengatakan, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” Cinta manusia akan habis. Namun memiliki kasih Yesus di dalam diri Anda memampukan Anda untuk memberikan kasih yang kekal kepada orang lain.


Renungkan hal ini: 

 
- Bagaimana selama ini Anda gigih menjaga kasih kekal dalam suatu hubungan? Bagaimana 

  hasilnya terhadap pertumbuhan hubungan Anda?

 
- Apa yang dapat Anda lakukan untuk lebih banyak belajar tentang kasih Allah sehingga Anda

  dapat mengasihi orang lain dengan lebih baik?

 
- Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda lebih memikirkan orang lain, ketimbang memikirkan 

  diri sendiri?




Bukalah hidup Anda untuk Yesus dan biarkan Dia mengasihi orang lain lewat Anda.



(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com


Posting Komentar untuk " Kunci dari Kasih yang Kekal"