Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasih Memaafkan


 
Bacaan Hari ini:

Amsal 19:11 “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.”

Beberapa orang selalu ingin agar kehendaknya dipenuhi. Mereka punya cara yang menurut mereka benar atau salah dalam melakukan sesuatu. Bagi mereka, cara Anda selalu salah. Jika Anda tidak memenuhi standar mereka, mereka akan mengoreksi Anda. Kelihatannya Anda tidak akan pernah bisa memuaskan hati mereka. 


Jadi, bagaimana seharusnya Anda menanggapi orang-orang yang banyak menuntut ini dengan kasih?

Alkitab mengajarkan bahwa kesabaran berasal dari perspektif Anda: “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran” (Amsal 19:11). Semakin Anda mengerti seseorang—latar belakang, pergumulan, dan beban mereka—semakin besar kesabaran Anda untuk menghadapinya.

Sering kali kita melihat seseorang dan berpikir, “Lihat seberapa jauh lagi mereka harus melangkah.” Namun kita sendiri tidak berhenti sejenak dan berkata, “Saya ingin tahu sudah seberapa jauh mereka melangkah?” Mungkin mereka dibesarkan dalam keluarga yang tidak memiliki seorang teladan dalam hal kebaikan dan kesopanan. Mungkin mereka tumbuh di keluarga yang tidak harmonis, tapi lihatlah, sungguh sebuah mujizat bagaimana mereka bisa bertahan sampai sejauh ini!

Apa saja beban yang selama ini mereka pikul? Mungkin mereka memiliki penyakit. Mungkin mereka punya masalah keluarga. Mungkin mereka baru saja kehilangan pekerjaan. Ada berbagai macam peperangan dan beban yang dipikul oleh orang-orang yang Anda dan saya tidak ketahui.

Amsal 19:11 memberitahu kita untuk panjang sabar dan memaafkan pelanggaran. Apakah Anda mudah memaklumi kesalahan orang lain, atau justru Anda mudah merasa kesal olehnya? Apakah Anda begitu sensitif dan mudah tersinggung dengan siapa pun yang bercanda dengan Anda, atau yang lupa mengucapkan sesuatu pada Anda, atau yang tidak melihat Anda?

Alkitab berkata, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Lukas 6:31). Kasih itu pengertian dan tidak menuntut—dan itulah yang Anda ingin orang lain lakukan terhadap Anda saat Anda mengalami hari yang buruk atau saat Anda merasa tidak enak badan atau saat Anda memikul beban berat.

Tetapi apakah itu artinya Anda harus membiarkan orang lain menginjak-injak Anda? Apakah Anda harus membiarkan mereka menindas Anda? Apakah Anda harus bersikap bagaikan keset, tunduk, dan membiarkan mereka mengatakan apa pun yang mereka mau?

 
Tidak. Inilah kuncinya: Bersikaplah lembut, tetapi tidak tunduk. Yesus tidak pernah tunduk terhadap para nabi-nabi palsu—para pemimpin agama dan orang Farisi yang sangat menuntut dan legalistik. Mereka melontarkan berbagai macam tuntutan kepada Yesus yang bahkan mereka sendiri tidak dapat penuhi. Akan tetapi, Yesus tidak membiarkan orang-orang ini menyudutkan Dia.


Renungkan hal ini:

 

- Pikirkan tentang seseorang yang Anda temui setiap hari yang banyak menuntut. Menurut Anda

  apa yang mungkin sedang dihadapi oleh orang tersebut? Jika Anda tidak yakin, 

  pertimbangkanlah untuk meluangkan waktu buat bertanya kepada mereka. Bagaimana dengan

 mengetahui pergumulan mereka mengubah sudut pandang, sikap, atau respons Anda

 terhadap

 mereka?

 
- Menurut Anda mengapa begitu sulit bagi kita untuk memaafkan suatu pelanggaran, 

  sebagaimana yang ditulis dalam Amsal 19:11? Mengapa kita sering kali ingin memenangkan

  setiap pertikaian?

 
- Apa yang perlu diubah dengan cara Anda merespons orang lain dengan bersikap lembut tanpa

  harus tunduk pasrah?





Tuhan bersikap lembut, tetapi tidak tunduk. Itulah yang disebut tindakan kasih.


(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com


Posting Komentar untuk "Kasih Memaafkan"