Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Kasih Itu?



Bacaan Hari ini:
2 Yohanes 1:6 “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.”

Karena kasih harus menjadi pusat dari kehidupan kita, maka kita harus memahami apa kasih itu.

Alkitab mengatakan bahwa kasih adalah perintah.

Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi: “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya” (2 Yohanes 1:6).

Karena Allah memerintahkan Anda untuk saling mengasihi, maka Dia juga menganugerahkan Anda kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakannya! Itu berarti kasih bukanlah sebuah perasaan—sebab kita tidak selalu bisa mengendalikan perasaan kita. Bayangkan berkata seperti ini kepada seorang anak yang sedang menangis: “Aku memerintahkanmu untuk menjadi gembira!” Itu tidak akan berhasil sebab kita tak punya kendali penuh atas perasaan-perasaan kita. Namun, Allah memerintahkan kita untuk mengasihi. Jadi, artinya Dia berfirman bahwa kita mampu untuk mengasihi.

Alkitab mengatakan bahwa kasih adalah pilihan

Alkitab mengatakan dalam 1 Korintus 14:1, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.” Apabila Anda “mengejar” sesuatu, itu berarti Anda telah menentukan pilihan. Kasih adalah pilihan; Anda memilih untuk mengasihi atau tidak mengasihi.

Banyak orang mencoba untuk membenarkan perceraian dengan berkata, “Saya sudah tidak mencintai pasangan saya lagi”—seolah-olah hal itu di luar kuasa mereka. Tetapi sebaliknya, bertindak dengan kasih ketika Anda tidak menginginkannya merupakan tingkat cinta yang lebih tinggi dibanding ketika Anda sukarela melakukannya. Mencintai saat sedang berbunga-bunga ialah hal yang wajar, tetapi ujian cinta yang sesungguhnya yaitu di musim dingin ketika banyak hal tidak berjalan mulus. Anda dapat memilih untuk mengasihi orang lain seperti Allah mengasihi Anda, apa pun yang Anda rasakan. Anda dapat memberikan orang lain semua yang mereka butuhkan, tapi bukan apa yang layak mereka dapatkan.

Alkitab mengatakan kasih adalah tindakan.

Kasih adalah sesuatu yang Anda lakukan. Alkitab berkata, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1 Yohanes 3:18).

Setiap hari Allah memberikan kita kesempatan untuk menunjukkan kasih kita kepada sesama. Namun seringkali, kita terlalu sibuk untuk menindaklanjutinya. Berapa kali Anda berpikir, “Saya perlu menelepon dia; Saya perlu menyemangati di di tempat kerja; Saya perlu membantu tetangga saya,” tetapi Anda malah melewatkan kesempatan itu karena ada hal lain yang muncul? Kasih mengambil kesempatan untuk melayani orang lain.

Alkitab mengatakan kasih adalah komitmen. 

Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 4:16, “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” Hubungan Anda dengan Allah sangat dipengaruhi oleh hubungan Anda dengan orang lain. Apabila Anda berkomitmen untuk mengasihi orang lain, maka Anda akan tetap satu hati dengan Allah—sebab Allah adalah kasih.



Renungkan hal ini: 


- Kasih adalah suatu perintah, suatu pilihan, suatu tindakan, dan suatu komitmen. Manakah dari

  sifat-sifat tersebut yang perlu Anda terapkan pada salah satu hubungan Anda saat ini?


- Apa artinya “tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” seperti dikatakan dalam 1

  Yohanes 4:16?


- Kasih bukanlah sebuah perasaan. Itu sebuah perintah. Bagaimana kebenaran ini dapat

  menyemangati Anda ketika Anda berupaya untuk mengasihi orang-orang yang sulit dikasihi?





Kasih ada di setiap langkah hidup kita.



(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com

Posting Komentar untuk "Apakah Kasih Itu?"