Anda Tidak Perlu Memahami "Mengapa"
Bacaan Hari ini:
Mazmur 119:32 “Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.”
Bila
ada satu masa dalam hidup Anda di mana Anda harus bergegas, di saat
itulah Tuhan menyuruh Anda untuk bertindak—bahkan apabila Anda tak
mengerti alasannya sekali pun.
Mazmur 119:32 mengatakan, “Aku
akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan
hatiku.” Anda tak perlu mengerti sepenuhnya sesuatu yang Anda ambil
manfaatnya. Saya tidak mengerti cara kerja komputer, tapi saya selalu
menggunakannya. Saya tidak mengerti cara kerja mesin pembakaran dalam,
tapi saya sudah mengendarai mobil selama bertahun-tahun.
Anda tak
perlu mengeri sesuatu yang bisa Anda nikmati dan bisa dapatkan
manfaatnya. Demikian pula, Anda tak perlu memahami mengapa Tuhan
memerintahkan Anda untuk melakukan sesuatu yang memerlukan ketaatan
Anda.
Jika Anda adalah orang tua, kemungkinan besar Anda pernah
menyuruh anak Anda mengerjakan sesuatu, tapi respons mereka seperti ini,
“Mengapa saya harus mengerjakannya?” Lalu, Anda mungkin menjawab dengan
empat kata singkat: “Karena Ibu/Ayah bilang begitu.”
Saat Anda
mengucapkan itu, sesungguhnya Anda sedang mengatakan lebih dari empat
kata. Anda berkata, “Ibu sudah hidup di dunia ini lebih lama daripada
kamu. Kamu belum cukup umur untuk mengerti, tapi suatu hari kamu akan
mengerti mengapa Ibu menyuruh kamu melakukan ini.”
Dan jika siapa
saja punya hak dan wewenang untuk berkata, “Karena aku bilang begitu,”
maka itu adalah Allah, Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta yang
mahakuasa dan Bapa surgawi kita.
Dalam Alkitab, setiap kali Allah memberikan perintah tanpa tenggat waktu tertentu, berarti Dia mengharapkan tindakan segera.
Saya
akan memberi Anda satu contoh. Ketika anak-anak kami beranjak dewasa,
istri saya, Kay, kadang mengundang keluarga saya untuk makan malam di
waktu tertentu. Ketika Dia berkata, “Datanglah makan malam jam 5.30
sore,” itu artinya kami harus siap untuk makan di waktu itu. Tetapi jika
dia berkata, “Ayo makan malam!” kami tahu itu maksudnya sekarang.
Anak-anak suka memainkan segala jenis permainan buat menunda kepatuhannya.
Kadang
mereka pura-pura tidak mendengarkan Anda. Ini sama dengan kita. Kita
terus-menerus melakukan permainan ini dengan Tuhan. Kita berpura-pura
tidak bisa mendengarnya, padahal Dia berbicara dengan jelas.
Permainan lainnya ialah, “Bayangkan Ibu Sedang Berbicara dengan Orang Lain”: “Ibu tidak sedang berkata kepadaku, kan?”
Kita
melakukan hal yang sama dengan Tuhan saat kita membaca perintah-Nya di
dalam Alkitab dan berpura-pura Dia sedang berbicara dengan orang lain.
Namun,
tak satu pun dari trik ini yang bisa menipu Tuhan. Taktik penundaan ini
merupakan pemberontakan halus yang mempertanyakan otoritas atau rencana
Tuhan.
Iman adalah mematuhi perintah Allah dengan segera, bahkan
ketika Anda tidak mengerti atau ketika Anda melihat ada hambatan di
depan Anda.
Renungkan hal ini:
- Apa saja taktik penundaan yang pernah Anda coba gunakan dalam menaati Tuhan?
- Apa saja konsekuensi yang mungkin timbul dari keterlambatan ketaatan Anda?
-
Pikirkan beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk membangun
kebiasaan
kepatuhan langsung dalam hidup Anda. Yang mana yang akan Anda
mulai kerjakan hari ini?
Melangkahlah dengan iman dan ketahuilah bahwa Allah begitu mengasihi dan peduli dengan Anda.
Posting Komentar untuk " Anda Tidak Perlu Memahami "Mengapa""