Biarpun Hidup Tidak Adil, Tapi Yesus Tetap Baik
Bacaan Hari ini:
“Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.”
Hidup ini penuh dengan kepedihan. Kita menderita, merasa kesepian dan putus asa, dan diserang oleh kritikan. Kadang itu terasa tidak adil — tetapi itu sesungguhnya salah!
Tanyakanlah ini kepada diri Anda: Apakah Yesus juga menderita? Apakah Dia kadang kesepian? Apakah Dia pernah tergoda untuk putus asa? Apakah Dia pernah menerima tuduhan dan kritik secara tidak adil?
Tak seorang pun dari kita yang bebas dari penderitaan, kesepian, keputusasaan, atau kritik karena Allah sedang membangun karakter Kristus di dalam diri kita. Untuk mampu melakukannya, Dia membawa kita melewati beberapa pergumulan yang sama seperti yang telah dialami Yesus.
Apakah itu berarti Allahlah penyebab semua tragedi yang terjadi di dunia? Tidak, Allah itu baik. Dia tidak akan menyebabkan atau melakukan yang jahat. Namun, Dia dapat menggunakan masa-masa kegelapan dan penuh tekanan untuk mendatangkan kebaikan. Dia hendak menggunakannya untuk menunjukkan kepada kita bagaimana caranya membantu orang lain, mengajarkan kita untuk percaya kepada-Nya, dan mendekatkan kita dengan sesama orang percaya.
Rasul Paulus serta orang-orang di sekelilingnya mengakui bahwa itu benar adanya. Paulus berkata, “Yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah” (2 Korintus 1:4).
Kemudian Paulus menjelaskan lebih jauh bagaimana Dia dan rekan-rekannya belajar untuk berpegang kepada Allah untuk melewati masa-masa sulit: “Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (2 Korintus 1: 8-9).
Melalui pergumulan mereka, mereka bukan hanya menjadi dekat dengan Allah, tetapi juga dengan orang percaya lainnya: “Karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami” (2 Korintus 1:11)
Jadi, apa yang harus Anda lakukan saat Anda menghadapi masa-masa sulit?
- Menolak untuk berputus asa.
- Ingat bahwa Tuhan selalu menyertai Anda.
- Mengandalkan perlindungan dan pimpinan Allah.
Kita semua pernah melewati masa-masa sulit. Bedanya kita yang percaya kepada Yesus ialah iman kita pada janji Allah yang akan selalu menyertai kita, membangun kita dalam kedewasaan rohani, dan menggunakan kesulitan kita untuk kebaikan.
Renungkan hal ini:
- Apakah dengan mengetahui
bahwa Yesus juga mengalami penderitaan membuat
penderitaan Anda sendiri lebih mudah untuk dipikul? Mengapa atau mengapa tidak?
- Mengapa Anda bisa yakin dan percaya kepada Allah?
-
Apa kesukaran yang sedang Anda alami saat ini? Apa satu cara praktis
yang dapat
membuat Anda lebih dekat dengan orang percaya lainnya sehingga membantu Anda
melewati masa sulit ini?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com
Posting Komentar untuk "Biarpun Hidup Tidak Adil, Tapi Yesus Tetap Baik"