Seperti Apakah Hari Sabat Itu?
Bacaan Hari ini:
Keluaran 20:9-10 “Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.”
Alkitab berisikan petunjuk untuk menjalani kehidupan yang sehat yang telah Allah ciptakan buat Anda jalani.
Keluaran 20:9-10 mengatakan, “Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.”
Istirahat sangatlah penting bagi Allah sehingga Dia memasukkannya ke dalam Sepuluh Perintah-Nya. Dia ingin Anda mengambil satu hari untuk beristirahat dari rutinitas harian Anda sepanjang minggu. Satu hari itu disebut hari Sabat, yang secara harfiah berarti “hari istirahat,” Dia ingin Anda melakukannya di setiap hari ketujuh (Tidak harus pada satu hari tertentu, cukup setiap hari ketujuh Anda.) Hari istirahat ini begitu penting bahkan Allah sendiri pun beristirahat di hari ketujuh saat Dia menciptakan segala sesuatunya—bukan karena Dia lelah, melainkan untuk memberikan kita teladan tentang betapa pentingnya beristirahat.
Bagi kebanyakan orang, ide untuk beristirahat sepanjang hari merupakan hal yang tak biasa. Apakah sebenarnya artinya beristirahat sepanjang hari? Berikut ini tiga cara untuk menjadikan hari Sabat—entah itu pada hari Minggu atau hari lain dalam satu minggu Anda—sebagai hari untuk istirahat.
1. Istirahatkan tubuh Anda.
Allah menciptakan Anda agar Anda memerlukan istirahat. Jika lampu peringatan merah mesin mobil Anda menyala, tentu Anda tak akan mengabaikannya dan terus mengemudi. Anda akan berhenti , sebab Anda tahu jika terus mengemudikan mobil, maka akan merusak mesin mobil Anda. Hal ini berlaku buat Anda. Jika Anda terus menerus memompa adrenalin sepanjang hari, setiap hari, tujuh hari seminggu, maka “mesin” kehidupan Anda akan rusak. Menjadi yang terbaik membutuhkan istirahat, maka, Anda perlu memilih untuk mengambil satu hari libur di setiap minggunya untuk mengistirahatkan tubuh Anda.
2. Isi ulang emosi Anda.
Bagi tiap orang, cara mengisi kembali emosi mereka bisa berbeda-beda. Mungkin Anda hanya perlu berdiam diri. Atau mungkin Anda harus terhubung dengan orang-orang tertentu. Atau bisa jadi Anda butuh rekreasi yang memulihkan jiwa Anda. Apa pun yang mengisi ulang Anda secara emosional, pastikan Anda meluangkan waktu untuk itu di hari Sabat Anda.
3. Fokuskan kembali semangat Anda.
Selama hari Sabat Anda, jangalah menggunakan seluruh hari itu untuk cuti dari Allah, Justru sebaliknya, sediakan waktu khusus untuk beribadah! Ibadah membuat hidup kita fokus pada Allah. Namun di sisi lain, itu juga memang gampang sekali terabaikan. Oleh sebab itu, pastikan untuk menjadwalkan ibadah Anda pada hari Sabat Anda. Ingatlah, apabila Anda terlalu sibuk hingga tak punya waktu buat Allah, itu artinya, Anda terlalu sibuk. Mazmur 127:2 mengatakan, “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”
Bacalah kebenaran ini sekali lagi: Allah senang memberikan istirahat kepada orang-orang yang Ia kasihi.
Renungkan hal ini:
- Hari apa yang paling masuk akal untuk Anda ambil sebagai hari Sabat? Mengapa?
- Apa hal nomor satu yang memperbarui semangat Anda? Bagaimana Anda dapat meluangkan waktu untuk itu pada hari Sabat Anda?
-
Bagaimana Anda dapat membantu keluarga dan teman-teman Anda untuk
memahami apa hari Sabat dan mengapa Anda bersungguh-sungguh dalam
melaksanakannya?
Bersungguh-sungguhlah dalam menjalani hari hari Sabat Anda—dan jadikanlah itu berarti!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com
Posting Komentar untuk "Seperti Apakah Hari Sabat Itu?"