Cari Motivasi yang Tepat untuk Ketaatan
Bacaan Hari ini:
Yohanes 15:14 “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Yesus berkata dalam Yohanes 15:14, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.”
Anda tidak bisa berkata mengasihi Yesus dan kemudian hidup seperti iblis. Anda tidak bisa berkata Anda adalah orang Kristen dan kemudian menjalani kehidupan yang mementingkan diri sendiri. Anda tidak bisa berkata bahwa Anda adalah pengikut Yesus dan kemudian memilih ayat-ayat yang ingin Anda dengarkan lalu mengabaikan ayat-ayat yang tidak Anda inginkan. Yesus mengatakan bahwa Anda adalah sahabat-Nya apabila Anda taat pada perintah-Nya.
Mengapa orang Kristen harus sungguh-sungguh taat kepada Allah? Orang-orang tak percaya selalu salah kaprah akan yang satu ini. Kata mereka, “Saya tidak ingin menjadi orang Kristen karena saya tidak mau tunduk pada Tuhan. Kalian, orang-orang percaya, patuh pada-Nya karena merasa bersalah, takut, dan menjalankannya sebagai suatu kewajiban. Saya tidak mau itu dalam hidup saya!”
Tetapi mengapa kita harus sepenuhnya taat pada Allah? Sebab Dia mengasihi kita! Dia ingin yang terbaik buat kita. Dia mengasihi kita lebih dari siapa pun yang mengasihi kita.
Alkitab mengatakan bahwa satu-satunya alasan ada kasih di dunia ini ialah karena Allah adalah kasih. Kita tidak menaati Allah karena takut atau merasa bersalah atau menganggapnya sebuah kewajiban. Sebaliknya, kita mematuhi Allah oleh karena kasih—karena Dia mengasihi kita dan telah menyelamatkan kita.
Ketika saya masih kecil di sekolah menengah, seorang pria mendatangi saya dan berkata, "Kau dibatasi." Saya bertanya, "Apa maksudmu?" Jawabnya, “Karena engkau orang Kristen, jadi kau tidak bisa melakukan hal-hal menyenangkan yang kami lakukan.”
Saya menatap matanya dan berkata, “Saya bisa mengonsumsi semua obat yang ingin saya inginkan. Saya bisa dirajam seperti yang saya inginkan. Saya bisa minum semua yang saya ingin minum. Saya bisa pergi ke semua pesta yang ingin saya datangi. Saya bisa tidur dengan wanita sebanyak apa pun yang saya mau. Tetapi ini bedanya: “Yesus mengubah apa yang saya mau.”
Dulu hingga sekarang saya tidak pernah punya keinginan untuk melakukan hal-hal semacam itu. Itu semua hanya sensasi murah nan palsu yang memberikan kesenangan sementara dalam hidup. Mereka memang terllihat seperti sebuah kebebasan, tetapi sebenarnya bukan. Hal-hal itu hanya akan menuntun Anda pada keputusasaan, bukan pada kemuliaan; mereka berakhir dengan depresi, bukan kesenangan.
Yesus berkata, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:9-11)
Renungkan hal ini:
- Kapan Anda
menaati seseorang (mungkin orang tua, guru, atau atasan) karena rasa
takut? Kapan Anda taat oleh karena kasih? Apa perbedaannya?
- Ketika Anda tumbuh di dalam kasih kepada Tuhan, bagaimana selama ini Dia mengubah kehendak Anda?
- Bagaimana selama ini Anda mengalami sukacita lewat ketaatan yang penuh kasih kepada Allah?
Tuhan
tidak ingin Anda menaati-Nya karena Anda takut pada-Nya. Dia tidak
ingin Anda mematuhi-Nya karena Anda takut akan hukuman. Allah ingin Anda
menaati-Nya oleh karena kasih, sebab hanya kasih-Nyalah yang akan
menuntun Anda pada kebahagiaan sejati.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : Google.com
Posting Komentar untuk "Cari Motivasi yang Tepat untuk Ketaatan"