Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersabar Itu Cerdas

Foto: Google



Bacaan Hari ini:
Amsal 14:29 “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”

Hidup Anda ada pasang surut. Terkadang Tuhan ingin Anda bergerak cepat, dan terkadang Dia ingin Anda melambat. Seperti yang dikatakan dalam Amsal 14:29, “Orang yang sabar besar pengertiannya.” Hari ini dan esok kita akan melihat bersama-sama saat-saat di mana Tuhan ingin Anda bergerak perlahan-lahan.

Pertama, bergeraklah perlahan-lahan ketika Anda belum tahu kebenarannya.

Budaya kita mengagung-agungkan spontanitas dan tindakan impulsif. Itu mengajarkan bahwa mengambil keputusan-keputusan secara cepat dan mengikuti perasaan adalah cara yang tepat.

Anda mungkin telah mendengar berulang kali bahwa Anda harus “mengikuti kata hati Anda.” Akan tetapi Alkitab berkata sebaliknya, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya” (Yeremia 17:9)

Perasaan sering kali membawa Anda ke arah yang salah. Oleh sebab itulah, Anda perlu mengandalkan kebenaran yang di luar kendali Anda. Alkitab dengan jelas mengatakan: "Bila kefasikan datang, datanglah juga penghinaan dan cela disertai cemooh” (Amsal 18:13).

Maka, ketika Anda belum tahu kebenarannya, carilah perlahan-lahan. Jangan mengandalkan spontanitas, perasaan Anda, atau kata hati Anda. Luangkan waktu untuk mencari tahu tentang kebenaran objektif yang di luar kuasa Anda.

Kedua, bergeraklah perlahan-lahan ketika Anda terluka, marah, atau tertekan.

Ketika Anda kesal, Anda cenderung bereaksi dengan membalas, alih-alih bertindak bijak.
Yakobus 1:19 mengatakan, “Ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.”

Apakah Anda perhatikan ritme ayat itu? Ada cepat dan lambat. Jika Anda cepat mendengarkan dan lambat untuk berkata-kata, otomatis Anda akan lambat marah. Tetapi jika Anda lambat mendengarkan dan cepat berbicara, Anda akan cepat marah.

Amsal 15:18 memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan sebaliknya: "Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. “

Kadang Anda merasa marah, terluka, atau tertekan. Itu adalah bagian dari kehidupan. Ketika itu terjadi, bertindaklah perlahan-lahan. Amsal 14:29 mengatakan, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”

Hal yang sama juga berlaku ketika Anda tidak yakin. Alih-alih hanya "mengikuti kata hati Anda,” luangkan waktu untuk memperlambat langkah Anda untuk mengambil keputusan yang cermat.

Ingat: Bersabar itu cerdas.

Renungkan hal ini:
- Renungkan kapan terakhir kali Anda membuat keputusan yang terlalu cepat. Apa konsekuensinya?

- Baru-baru ini, kapan Anda bergerak perlahan-lahan dan berhati-hati dalam pengambilan keputusan? Bagaimana Anda melihat Tuhan memimpin Anda dalam hal itu?

- Yakobus 1:19 mengatakan, “Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.” Manakah dari ketiga hal ini yang paling sulit buat Anda? Bagaimana Anda akan berkomitmen untuk berlatih melakukannya?

Janganlah membuat keputusan yang tergesa-gesa yang kemudian akan Anda sesali.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com

Posting Komentar untuk "Bersabar Itu Cerdas"