Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Tuhan Tidak Menghilangkan Rasa Sakit Anda



Bacaan Hari ini:
2 Korintus 12:8-10 “Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”

Saya lahir dengan kelainan otak yang, di luar faktor-faktor lain, membuat saya kesulitan berbicara di depan umun. Itu terasa begitu menyiksa. Pada intinya, otak saya bekerja dengan sangat cepat dan cepat panas, dan itu jadi sumber dari segala macam masalah dalam tubuh saya. Selama 50 tahun ini, setiap hari saya meminta Tuhan untuk menyembuhkan saya. Dan Dia selalu menjawab, "Hanya kasih karunia-Kulah yang engkau butuhkan.” Tuhan menggunakan hal yang paling menyiksa saya secara fisik untuk membentuk saya dan membuat saya mengandalkan Dia. 

Hal-hal yang paling saya doakan selama ini, Tuhan telah pilih untuk tidak menyingkirkannya. Tetapi, seperti Ayub, saya berseru kepada Tuhan, “Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya” (Ayub 13:15).

Bahkan Rasul Paulus sekalipun tidak mendapatkan jawaban atas semua doanya. Bahkan Ayub menderita karena sesuatu yang ia sebut “duri dalam daging”— satu masalah yang menimbulkan rasa sakit yang hebat seumur hidupnya.

Dua Korintus 12:8-10 mengatakan, “Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” Kalaupun Tuhan tidak pernah menjawab "ya" untuk doa-doa saya yang lain, saya masih tetap berutang kepada-Nya seumur hidup saya, demikian juga dengan Anda. Dia mempunyai rancangan yang lebih baik, perspektif yang lebih besar, dan tujuan yang lebih besar.

Apa yang selama ini Anda doakan namun belum terjadi? Mungkin Anda ingin menikah, memiliki bayi, atau naik jabatan di tempat kerja Anda. Mungkin selama ini Anda meminta Tuhan untuk memberikan Anda sesuatu, atau mungkin Anda memintanya untuk melenyapkan sesuatu, seperti penyakit kronis misalnya. Mungkin selama ini Anda mengalami penderitaan yang membuat Anda ingin sekali menyerah.

Babak ini akan berlalu, tetapi perjalanan Anda belum berakhir. Bahkan ketika Tuhan tidak melenyapkan rasa sakit Anda sekali pun, Dia akan memberikan Anda kasih karunia dan kekuatan-Nya untuk melewatinya.



Renungkan hal ini:
- Rasa sakit apa yang masih Anda nantikan untuk Tuhan singkirkan? Apa yang telah Anda pelajari tentang Dia dan diri Anda selama Anda menantikannya? 


- Apabila sebelumnya Anda tahu bahwa dalam hidup ini Tuhan tidak menjawab semua doa Anda seperti yang Anda mau, apakah Anda akan terus berdoa? Mengapa atau mengapa tidak?


- Mengapa Tuhan berjanji memberikan kasih karunia-Nya alih-alih berjanji untuk menghilangkan rasa sakit Anda?




Apa pun yang sedang Anda nantikan, percayalah bahwa Tuhan sedang bekerja atas segala sesuatunya untuk mendatangkan kebaikan buat Anda.



(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)  
Gambar : google.com

Posting Komentar untuk "Ketika Tuhan Tidak Menghilangkan Rasa Sakit Anda"