Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seluruh Sri Lanka Hening 3 Menit untuk Korban Bom Paskah

Seluruh Sri Lanka Hening 3 Menit untuk Korban Bom Paskah Warga Sri Lanka mengheningkan cipta untuk korban bom Paskah (REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
 

Colombo - Seluruh wilayah Sri Lanka menggelar momen mengheningkan cipta selama tiga menit pada Selasa (23/4) pagi waktu setempat, untuk menghormati para korban serangan bom saat perayaan Paskah. Bendera setengah tiang juga dikibarkan di gedung-gedung pemerintahan sebagai wujud berkabung.

Seperti dilansir AFP, Selasa (23/4/2019), momen mengheningkan cipta selama tiga menit ini dimulai sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Waktu tersebut menandai ledakan enam bom pertama di gereja-gereja dan hotel Sri Lanka pada Minggu (21/4) pagi.


Warga setempat bersama-sama menundukkan kepala dalam keheningan.

Pemerintah Sri Lanka telah menetapkan hari berkabung nasional sepanjang Selasa (23/4) waktu setempat. Bendera-bendera di seluruh gedung pemerintahan dikibarkan setengah tiang. Toko-toko minuman keras diperintahkan untuk ditutup.

Warga Sri Lanka mengheningkan cipta untuk korban bom PaskahWarga Sri Lanka mengheningkan cipta untuk korban bom Paskah Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Stasiun-stasiun radio dan saluran televisi setempat diharapkan memainkan lagu-lagu sendu.

Layanan memorial pertama untuk 290 korban tewas, dengan puluhan di antaranya merupakan warga negara asing, juga akan digelar pada Selasa (23/4) waktu setempat. Beberapa jam sebelumnya, pemerintah Sri Lanka memberlakukan masa darurat nasional dan menyebut militan lokal bernama National Thowheeth Jama'ath (NTJ) ada di balik rentetan bom mematikan itu.


Di gereja St Anthony's Shrine di Colombo --yang menjadi salah satu lokasi ledakan-- dipenuhi kerumunan warga yang bersama-sama menyalakan lilin dan berdoa untuk para korban. Beberapa dari mereka tampak berjuang untuk menahan air mata.

Rentetan ledakan bom yang mengguncang tiga gereja, empat hotel dan sebuah rumah di pinggiran Colombo pada Minggu (21/4) waktu setempat membangkitkan kenangan buruk kebanyakan warga Sri Lanka atas konflik sipil yang berlangsung selama beberapa dekade dan menewaskan 100 ribu orang.
 
 
 
 
 
Sumber : detik.com