Orang Bijak Menghindari Argumen
Bacaan Hari ini:
Yakobus 3:17 “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.”
Pernahkah Anda bertemu seseorang yang selalu berdebat dan suka cari ribut? Saya pernah mendengar tentang seorang pria yang begitu argumentatif dan hanya percaya kepada mereka yang sepakat dengannya.
Orang bijak berusaha menjaga keharmonisan. Yakobus 3:17 mengatakan bahwa hikmat yang sejati adalah damai sejahtera. Jika Anda bijak, Anda tidak membalas kemarahan orang lain. Alkitab juga mengatakan dalam Amsal 20: 3, “Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.”
Anda hanya bisa menghindari perselisihan jika Anda tahu terlebih dahulu apa penyebabnya. Berikut ini tiga penyebab perselisihan:
1. Membandingkan.
Apakah Anda pernah menggunakan ungkapan, “Kau sama saja
seperti… ”Atau “Kenapa kau tidak bisa seperti dia… ”Atau “Waktu aku
seusiamu…?” Jika Anda kerap berkata seperti itu, Anda menyulut
perkelahian.
2. Menghakimi.
2. Menghakimi.
Di sini letak kesalahan Anda: "Ini
semua salahmu," "Kau seharusnya malu," "Kau selalu" atau "Kau tidak
pernah," "Kau seharusnya…” atau “Kau tidak seharusnya…,” itu semua
merupakan ungkapan-ungkapan yang tak ada manfaatnya. Ada sebuah
ungkapan, “Anda bisa mengubur seluruh pernikahan dengan menggali sedikit
demi sedikit namun sering.” Dan hal ini juga berlaku untuk hubungan
lainnya mana pun.
3. Berselisih.
3. Berselisih.
William James pernah berkata,
"Kunci hikmat dan kebijaksanaan adalah tau apa yang harus dilupakan."
Anda harus belajar memaafkan! Beberapa perkara tidak sepadan untuk
dipertengkarkan.
Jika Anda ingin bijak dalam hubungan Anda, jangan membalas amarah orang lain. “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan” (Amsal 14:29).
Jika Anda ingin bijak dalam hubungan Anda, jangan membalas amarah orang lain. “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan” (Amsal 14:29).
Renungkan hal ini:
- Kapan terakhir kali Anda menggunakan salah satu ungkapan yang disebutkan dalam renungan kita hari ini? Apa akibatnya?
- Apa keluhan-keluhan kecil yang sebenarnya bisa Anda pilih untuk Anda abaikan dalam hubungan Anda dengan orang lain?
- Selain menghindari tiga penyebab konflik di atas, bagaimana Anda dapat secara aktif berusaha menjaga keharmonisan dalam hubungan Anda?
Introspeksi diri kita. Jika kita menasihati dengan kasih, maka tidak akan ada bantahan argumen.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com