Wanita Ini Batuk Sangat Keras Sampai Tulang Rusuknya Patah
![]() |
Area pinggang sang wanita mengalami memar karena tulang rusuknya patah. (Foto: Live Science/The New England Journal of Medicine)
|
Jakarta, Batuk rejan atau pertusis adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Seseorang
yang terinfeksi bisa mengalami gejala batuk yang cukup parah hingga
beberapa bulan.
Nah terkait hal tersebut seorang wanita berusia 66 tahun dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine mengalami efek tak terduga dari pertusis yaitu patah tulang rusuk. Penyebabnya adalah karena ia batuk-batuk sangat keras.
Dikutip dari Live Science, sang wanita awalnya datang ke dokter umum dengan keluhan batuk selama dua minggu dan nyeri di dada. Saat diperiksa terlihat jelas ada memar di sepanjang pinggang kanannya.
Nah terkait hal tersebut seorang wanita berusia 66 tahun dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine mengalami efek tak terduga dari pertusis yaitu patah tulang rusuk. Penyebabnya adalah karena ia batuk-batuk sangat keras.
Dikutip dari Live Science, sang wanita awalnya datang ke dokter umum dengan keluhan batuk selama dua minggu dan nyeri di dada. Saat diperiksa terlihat jelas ada memar di sepanjang pinggang kanannya.
Hasil rontgen menunjukkan penyebabnya ternyata karena tulang rusuk kesembilan sang wanita patah.
Dokter mengambil sampel lendir di hidung dan tenggorokan di mana terkonfirmasi bahwa ia terinfeksi oleh pertusis.
Pada akhirnya sang wanita menjalani operasi untuk membetulkan tulang rusuknya yang patah. Ia juga mendapatkan obat antibiotik agar bakteri penyebab pertusis dapat segera hilang dari saluran pernapasan.
Dalam laporan dokter menyebut bahwa pertusis bisa fatal bagi anak-anak dan dapat menyebabkan komplikasi pada orang dewasa. Badan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut bahwa memang sekitar empat persen orang dewasa yang terinfeksi pertusis dapat mengalami patah tulang rusuk karena batuk terlalu keras.
Satu cara paling efektif untuk mencegah agar tidak terinfeksi pertusis adalah dengan vaksin. CDC merekomendasikan seseorang mengulang vaksinasi setiap 10 tahun agar efek perlindungannya maksimal.
Sumber: detik.com