Pesan Terakhir Djarot Sebelum Tinggalkan Kursi Gubernur DKI
![]() | |
Djarot memberi pesan terakhirnya sebagai gubernur kepada para PNS di lingkungan Pemprov DKI. Selain itu dia juga mengungkapkan capaian-capaian selama ini. (CNN Indonesia/Mesha Mediani). |
Jakarta, -- Gubernur DKI
Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengumpulkan jajaran Satuan Kerja
Perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta dan petinggi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memberikan
pengarahan. Pengarahan berisi penyampaian capaian-capaian Pemprov DKI
Jakarta, efektivitas penyerapan anggaran, dan pesan terakhir Djarot
kepada para bawahannya itu dalam tatanan pemerintahan baru yang dimulai
pekan depan.
Agenda yang berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/10) sore itu merupakan kali terakhirnya dilakukan sebelum pelantikan Gubernur DKI Jakarta 2017 pada 16 Oktober mendatang.
Usai pengarahan, Djarot langsung berlalu dan menolak memberikan komentar. Meski demikian, sejumlah pejabat Pemprov DKI dan BUMD bersedia angkat suara soal pesan-pesan Djarot di rapat pengarahan tersebut.
Agenda yang berlangsung di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/10) sore itu merupakan kali terakhirnya dilakukan sebelum pelantikan Gubernur DKI Jakarta 2017 pada 16 Oktober mendatang.
Usai pengarahan, Djarot langsung berlalu dan menolak memberikan komentar. Meski demikian, sejumlah pejabat Pemprov DKI dan BUMD bersedia angkat suara soal pesan-pesan Djarot di rapat pengarahan tersebut.
"Jangan mengubah atasan, tapi mengubah spirit dan gaya kerja," kata Budi mengutip Djarot.
Budi pun mengapresiasi kinerja Basuki Tjahaya Purnama alias dan Djarot yang ia nilai baik selama menjadi pemimpin di Ibu Kota dalam tiga atau empat tahun terakhir.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Isnawa Adji menyebut, Djarot berpesan bahwa para SKPD harus loyal kepada siapapun pemimpinannya.
"Nanti per tanggal 16 Oktober, loyalitas penuh harus ke Pak Anies dan Pak Sandi. Masa transisi jangan krasak-krusuk," ucap Isnawa yang juga mengutip Djarot.
"Tetap Pak Djarot minta maaf atas nama pribadi, atas nama Pak Basuki dan Pak Jokowi. Tetap semangat," ujarnya.
Terakhir, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto menyebut bahwa Djarot tampak sedih selama rapat pengarahan.
"Pak Djarotnya sedih. Setiap orang meninggalkan suatu hal apalagi kalau itu dinilai bagus. Saya juga kalau meninggalkan jabatan akan sedih seperti itu," kata Koesmedi.
Sumber : cnnindonesia