Adaptasi Kondisi Pulau-pulau RI, PTDI Siapkan Pesawat N219 Amfibi
![]() |
Jakarta - Pesawat karya anak bangsa N219 produksi PT Dirgantara
Indonesia (PTDI) sukses mengudara. Namun, dalam operasionalnya nanti
diperkirakan bakal menemui hambatan ketersediaan landasan memadai.
Lantas, sebagai terobosan mengatasi hambatan itu, PTDI akan mengembangkan N219 amfibi. PTDI sudah menyiapkan alternatif ini untuk memanfaatkan potensi pulau-pulau Indonesia yang dikelilingi laut dan danau.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Pesawat Terbang PTDI Andi Alisjahbana mengatakan, PTDI berencana mengembangkan N219 dalam bentuk amfibi, dengan melihat kesulitan lahan, tak menutup kemungkinan akan segera direalisasikan.
Lantas, sebagai terobosan mengatasi hambatan itu, PTDI akan mengembangkan N219 amfibi. PTDI sudah menyiapkan alternatif ini untuk memanfaatkan potensi pulau-pulau Indonesia yang dikelilingi laut dan danau.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Pesawat Terbang PTDI Andi Alisjahbana mengatakan, PTDI berencana mengembangkan N219 dalam bentuk amfibi, dengan melihat kesulitan lahan, tak menutup kemungkinan akan segera direalisasikan.
"Memang
dalam program N219, ada Development mengganti landing gearnya dengan
flut plane. Dia bisa mendarat di danau, laut dan sungai," kata Andi di
gedung PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (5/9/2017).
"Tapi ini juga belum selesai, karena untuk melakukan itu, kita membutuhkan navigasi laut yang lebih baik, informasi cuaca yang lebih baik untuk bisa masuk," Andi menambahkan.
Ia menambahkan, kebutuhan lahan untuk pembangunan infrastruktur landasan pacu sepanjang 500 meter sampai saat ini sulit ditemukan.
"Tapi ini juga belum selesai, karena untuk melakukan itu, kita membutuhkan navigasi laut yang lebih baik, informasi cuaca yang lebih baik untuk bisa masuk," Andi menambahkan.
Ia menambahkan, kebutuhan lahan untuk pembangunan infrastruktur landasan pacu sepanjang 500 meter sampai saat ini sulit ditemukan.
"Indonesia
ini punya ciri khas, kita banyak pulau dan tanah kita kalau datar itu
lembek. Kalau di pulau - pulau cari tanah datar 500 meter aja itu
susahnya bukan main. Kalaupun ketemu tanah kosong kita perlu buldoser
buat meratakan, itu juga susah," tutur Andi.
Sumber : detik.com