Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TANAH KANAAN SEBAGAI KASIH KARUNIA TUHAN


Baca:  Bilangan 33:50-56

"Haruslah kamu menduduki negeri itu dan diam di sana, sebab kepadamulah Kuberikan negeri itu untuk diduduki."  Bilangan 33:53

Ketika itu orang-orang Israel sudah berada di dataran Moab, di tepi sungai Yordan dekat Yerikho, itu artinya tinggal sedikit waktu lagi mereka akan memasuki tanah Kanaan.  Kanaan adalah tempat atau lokasi yang dijanjikan Tuhan untuk diberikan kepada Abraham dan keturunannya, atau disebut Tanah Perjanjian.   
 
"Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."  (Kejadian 17:8);  suatu negeri yang baik dan luas, serta berlimpah-limpah susu dan madunya  (baca  Keluaran 3:8).  Mungkin ini adalah sukacita terbesar yang dirasakan oleh umat Israel, setelah kurang lebih 40 tahun lamanya mereka harus menempuh perjalanan berputar-putar di padang gurun.
 
Sebelum memasuki Kanaan ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dipersiapkan, sebab ada bangsa lain yang menempati Kanaan, yang penduduknya adalah penyembah berhala.  Karena itu Tuhan memerintahkan untuk menghalau semua penduduk, membinasakan segala patung tuangan dan memusnahkan bukit-bukit penyembahan berhala  (Bilangan 33:52).  
 
Mengapa?  Karena  "...mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu."  (Bilangan 33:55);  artinya bangsa yang ada di Kanaan kalau tidak ditumpas, cepat atau lambat, akan membawa pengaruh negatif dan menjadi jerat bagi bangsa Israel sendiri, terutama dalam hal ibadah, sebab orang-orang di Kanaan menyembah kepada dewa-dewa  (berhala).  Ini sangat berbahaya!  "...karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu."  (Keluaran 34:14).
 
Kunci untuk mengalami berkat-berkat Tuhan adalah harus membuang semua dosa dan segala hal yang menghalangi kita untuk beribadah kepada-Nya.  Setelah itu barulah bangsa Israel bisa menduduki negeri itu dan diam di sana.  Menduduki berarti bukan sekedar menempati, tetapi juga mengelola, mengupayakan, mengembangkan potensi yang ada, serta mempertahankan sedemikian rupa.

 
 
 
Janji Tuhan pasti akan digenapi, asalkan kita hidup taat melakukan kehendak-Nya!
 
 
 
 
Sumber : airhidupblog.blogspot.co.id
Gambar : google.com