Protes soal Al-Aqsa, Warga Turki Demo di Depan Sinagoge
Ilustrasi. |
Jakarta,
--
Kelompok ultranasionalis Turki menggelar aksi di
luar salah satu sinagog utama di Istanbul, Neve Salom, untuk mengecam
pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsa oleh Israel akibat insiden penembakan
polisi pekan lalu.
Berdasarkan laporan media, sejumlah pemrotes menendang pintu dan gerbang sinagog selama protes berlangsung. Segerombolan pendemo juga melempari tempat ibadah itu dengan batu.
Namun, tak lama setelah melancarkan aksi, kelompok pemrotes itu pun membubarkan diri.
Berdasarkan laporan media, sejumlah pemrotes menendang pintu dan gerbang sinagog selama protes berlangsung. Segerombolan pendemo juga melempari tempat ibadah itu dengan batu.
Namun, tak lama setelah melancarkan aksi, kelompok pemrotes itu pun membubarkan diri.
Dalam pernyataan resminya, kelompok pemuda Islam ultranasionalis Alperen
Hearths mengatakan Israel merupakan negara teroris yang mencoba
memblokir kebebasan beribadah umat Muslim.
"Jika Anda mencegah kebebasan beribadah di sana [Al-Aqsa], maka kami akan membatasi kebebasan beribadah kalian di sini," ucap ketua kelompok itu, Kursat Mican, Jumat (21/7).
Menanggapi protes ini, Yayasan Kepala Pendeta Yahudi Turki meminta otoritas untuk melakukan langkah penertiban.
"Kami mengecam aksi provokatif di sinagog Neve Salom malam kemarin. Kami berharap otoritas berwenang melakukan langkah yang diperlukan untuk menertibkannya," demikain pernyataan resmi yayasan itu seperti dikuitp AFP.
Sinagog Neve Salom memang selalu dalam pengamanan ketat Turki lantaran kerap dijadikan sasaran penyerangan.
Salah satu insiden yang mematikan terjadi pada September 1986, ketika seorang pria menembak kerumunan umat Yahudi saat ibadah Shabbat di tempat ibadah itu.
Penyerangan yang menewaskan 22 orang itu diduga dilakukan oleh militan Palestina, Abu Nidal.
Pada November 2003 lalu, empat mobil berisikan bom menabrak kompleks sinagog itu dan menewaskan 23 orang.
"Jika Anda mencegah kebebasan beribadah di sana [Al-Aqsa], maka kami akan membatasi kebebasan beribadah kalian di sini," ucap ketua kelompok itu, Kursat Mican, Jumat (21/7).
Menanggapi protes ini, Yayasan Kepala Pendeta Yahudi Turki meminta otoritas untuk melakukan langkah penertiban.
"Kami mengecam aksi provokatif di sinagog Neve Salom malam kemarin. Kami berharap otoritas berwenang melakukan langkah yang diperlukan untuk menertibkannya," demikain pernyataan resmi yayasan itu seperti dikuitp AFP.
Sinagog Neve Salom memang selalu dalam pengamanan ketat Turki lantaran kerap dijadikan sasaran penyerangan.
Salah satu insiden yang mematikan terjadi pada September 1986, ketika seorang pria menembak kerumunan umat Yahudi saat ibadah Shabbat di tempat ibadah itu.
Penyerangan yang menewaskan 22 orang itu diduga dilakukan oleh militan Palestina, Abu Nidal.
Pada November 2003 lalu, empat mobil berisikan bom menabrak kompleks sinagog itu dan menewaskan 23 orang.
Sumber : cnnindonesia.com