Apa yang Ibu Teresa Ajarkan Padaku Tentang Kasih
![]() |
Sumber : https://www.pinterest.com/ballotte/quote |
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!Tetapi jikalau kamu
saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. (Galatia 5: 14-15)
Jari-jariku sibuk bergulir melihat setiap postingan Pinterest saat aku membaca kutipan dari Ibu Theresa ini: "Jika Anda menilai orang, Anda tidak punya waktu untuk mengasihi mereka." Aku membacanya dan berpikir, 'kutipan bagus'. Aku bahkan mem-posting foto itu di Facebook. Lalu aku membiarkannya.
Sejak
itu aku mulai berdoa, "Tuhan, tunjukkan
kepadaku bagaimana mengasihi" dan dari sejak itu pula, Tuhan telah
mengungkapkan bagian-bagian dari hati dan pikiran saya yang perlu
diubah.
Beberapa hari kemudian, saya melihat seorang gadis
menggaruk kepalanya dan saya bertanya-tanya, "Mengapa dia memilih gaya rambut itu? Itu tidak ada artinya baginya." Lalu pikiran itu melintas di kepala saya, 'jika kamu menilai dia, kamu tidak bisa mengasihinya.' Aku melihat lagi pada gadis di seberang ruangan dariku
- orang asing - aku tidak pernah tahu namanya. Aku melirik kearahnya dan
berdoa, "Maaf, Tuhan, tolong aku untuk melihatnya seperti Engkau melihatnya."
Seiring berlalunya waktu aku menemukan bahwa aku tidak dapat menyingkirkan pengalaman ini dari pikiranku. Aku memikirkan semua waktu aku menilai orang lain. Dalam. Setiap. Hari.
Setiap kali aku bertemu seseorang, pikiran baru melintas
di kepalaku seperti, 'Mengapa dia memakainya?' Atau 'Siapa yang akan mengatakan itu?' Atau beberapa kali ketika aku berkumpul dengan teman-teman dan sedang membicarakan orang lain. Seperti, "Tidak heran jika orang tersebut tidak kehilangan berat badan, kamu lihat apa yang mereka makan." Atau "Apakah kamu mendengar apa yang dia lakukan?" Kata-kata tersebut dapat menjadi penghalang untuk mengasihi orang lain. Kadangkala
kita juga dapat begitu sibuk mencoba mencatat apa yang akan kita lakukan
secara berbeda sehingga kita tidak sempat tersenyum dan menyapa.
Saya mengingat kembali semua ayat Alkitab yang dapat
saya ingat tentang kasih, "Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri."
Aku mencarinya di dalam pesan Injil: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Tetapi jikalau kamu
saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan". Itu
adalah tindakan kebebasan sejati. Jika kamu saling
membenci dan menjatuhkan satu sama lain, hati-hati dalam waktu singkat
kamu akan saling menghancurkan, dan kemana kebebasanmu yang berharga?
Saya membacanya lagi, dan sadar, menghakimi tidak hanya membatasi kasih, tapi juga membunuh kasih.
Jadi saya menambahkan doa saya, "Tuhan, tunjukkan kepadaku bagaimana mengasihi dan bantu aku melihat orang lain dengan mata-Mu."
Setiap kali datang pemikiran untuk menilai orang lain,
pikiranku teringat kata-kata Ibu Theresa, "Jika Anda menilai orang, Anda tidak punya waktu untuk mengasihi mereka."Dan perlahan saya berubah, perlahan saya menemukan lebih banyak waktu untuk mengasihi.
Renungkanlah, pikirkan saat ketika kamu merasa
dihakimi. Apakah ada ruang untuk merasa dikasihi oleh orang itu?
“Jangan kamu
menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena
dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau
melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak
engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku
mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok
dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” ~ Matius 7:1-5
Sumber: jawaban.com