Puisi untuk Ahok-Djarot, "Kenangkan Ingat, Lupakan Jangan"
Isyabell Nurain (9), siswi Kelas 3 SDN Sumur Batu 01 Pagi, membacakan puisi berjudul Kenangkan Ingat, Lupakan Jangan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/6/2017 |
JAKARTA, - Dengan wajah ekspresif, Isyabell Nurain (9) melafalkan kata demi kata puisi yang dibacanya.
Tangan kirinya memegang secarik kertas berisi rangkaian kata-kata
itu. Sementara itu, tangan kanannya memegang mikrofon, memperkuat
suaranya yang lantang.
Pada raut wajahnya tak tampak ketegangan meski ia berdiri di hadapan
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Ketua Tim
Penggerak PKK DKI Jakarta Happy Farida, dan audiens lainnya.
Pada Selasa (13/6/2017) itu, Isyabell membacakan sebuah puisi berjudul "Kenangkan Ingat, Lupakan Jangan".
Siswi
Kelas 3 SDN Sumur Batu 01 Pagi itu membacakan puisi yang menggambarkan
sosok Djarot dan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok).
"Gagasanmu walau kadang kontroversial namun sangat bermanfaat. Tutur
katamu tegas dan lugas tetapi hatimu halus bagaikan kapas," demikian
penggalan puisi yang dibacakan Isyabell di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Puisi
itu dibuat oleh pegawai PKB Kelurahan Sumur Batu Johana Matitaputy.
Johana merupakan pembina di RPTRA Mutiara Sumur Batu, Jakarta Pusat,
tempat Isyabell belajar dan bermain seusai pulang sekolah.
Johana mengatakan, puisi itu diciptakan sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintahan Ahok-Djarot.
"Karena memang berdua ( Ahok-Djarot)
ini kan dia tinggal sedikit waktu lagi selesai (menjabat). Makanya saya
terinspirasi itu harus bikin buat mereka supaya terkenang. Kenangkan
ingat, lupakan jangan," kata Johana kepada Kompas.com, Selasa.
Dengan adanya puisi
tersebut, Johana berharap masyarakat, khususnya anak-anak yang
dibimbingnya di RPTRA Mutiara Sumur Batu, bisa terus mengenang sosok Ahok-Djarot dan kepemimpinan mereka. Di mata Johana, Ahok-Djarot adalah sejarah.
"Kita ingat terus sampai kapan pun selama hidup kita karena mereka
sudah berbuat banyak, bikin RPTRA buat semua. Lupakan jangan kalau bisa
karena itu sejarah," ujarnya.
Tak hanya Isyabell yang berpuisi, Mezzaluna Azalikaa (11) juga unjuk
gigi di hadapan Djarot. Siswi Kelas 4 SDN Sumur Batu 01 Pagi tersebut
bercerita tentang manfaat dibangunnya RPTRA.
Tak hanya anak-anak, orangtua hingga warga lanjut usia juga turut memanfaatkan fungsi RPTRA.
"Dulu kami sepulang sekolah selalu bermain di jalanan dan kadang ke
tempat yang jauh bersama teman-teman. Mau baca buku tidak ada tempat
baca buku, tidak ada tempat dan sarana bermain yang nyaman dan enak. Dan
pada akhirnya dibangunlah RPTRA yang bagus dan nyaman. Kami senang
sekali," kata Luna bercerita.
Sumber : kompas.com