Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Blusukan" di Gang Sempit, Jokowi Bagi-bagi Sembako

Presiden Joko Widodo membagi-bagikan paket sembako kepada warga kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (13/6/2017)

JAKARTA,  - Presiden Joko Widodo membagi-bagikan paket sembako kepada warga kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.

Jokowi tiba di gang lokasi pukul 09.05 WIB dengan mengenakan batik lengan panjang. Warga pun langsung antusias menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Mereka langsung berebutan untuk bersalaman dan berfoto. Alhasil, suasana jalan di Jalan Rawa Bebek II, RW 11, RT 7, yang merupakan gang kecil itu langsung mendadak riuh.

Padahal, panitia sejak awal sudah mewanti-wanti agar warga tetap di tempat duduknya masing-masing dan membiarkan Jokowi yang menghampiri mereka.

Usai meladeni warga untuk bersalaman dan berfoto bersama, Jokowi sempat mengecek isi paket sembako yang akan dibagikan.

Satu paket sembako berisi beras 5 kilogram, minyak goreng 1liter, gula 1kilogram, kecap 600 mililiter, mie instan 1kardus, sirup 1 botol, biskuit dan mentega. Satu paket sembako senilai Rp 350.000.

Adapun acara bagi-bagi sembako ini merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN dan perusahan-perusahaan BUMN yang diselenggarakan serentak di 100 titik pada hari yang sama di sekitar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Sejumlah 200.000 paket dibagikan secara gratis dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"BUMN adalah bagian dari masyarakat Indonesia, memiliki kontribusi membangun negeri tanpa kecuali," ujar Menteri BUMN RI Rini Soemarno.

Rini menjelaskan,saat ini BUMN tidak hanya dituntut sebagai penggerak perekonomian melalui dukungan terhadap proyek strategis saja. Namun, BUMN juga dituntut untuk peduli terhadap kondisi sosial masyarakat, salah satunya pemerataan kesejahteraan.

"Momentum Ramadhan adalah saatnya untuk merenung, berserah diri, mengabdi dan membantu mereka yang membutuhkan," kata dia.

Dalam penyaluran 200.000 paket di 100 titik tersebut, pihak masjid dan tokoh masyarakat setempat juga dilibatkan sejak awal penentuan lokasi.

Selain itu, juga dilakukan survei kelayakan terhadap pihak pihak penerima bantuan. Ini merupakan salah satu upaya agar bantuan yang diberikan tepat guna dan tepat sasaran.







Sumber : kompas.com