Polisi Tahan Alfian Tanjung soal Ceramah 'Istana Sarang PKI'
Ilustrasi logo PKI. (Thinkstock/creisinger) |
Jakarta,
Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri langsung
menahan Alfian Tanjung setelah menetapkannya sebagai tersangka. Dosen
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) itu jadi tersangka
karena menyebut Istana jadi sarang PKI dalam sebuah ceramahnya.
"Saat ini sudah ditahan," Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/5).
"Saat ini sudah ditahan," Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/5).
|
Dalam rekaman video ceramahnya, Alfian menyebut nama Teten Masduki, Urip
Supriyanto, Budiman Sudjatmiko, Waluyo Jati dan Nezar Patria sebagai
kader PKI. Mereka disebut Alfian rutin menggelar rapat di atas pukul
20.00 WIB sejak Mei 2016 di Istana Negara.
Belakangan rekaman itu diunggah ke media sosial YouTube dan dilaporkan oleh warga Surabaya, Sudjatmiko ke Bareskrim pada Selasa (11/4) lalu.
Belakangan rekaman itu diunggah ke media sosial YouTube dan dilaporkan oleh warga Surabaya, Sudjatmiko ke Bareskrim pada Selasa (11/4) lalu.
|
Alfian dijerat dengan Pasal 156 KUHP dan Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b
angka 2 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi ras dan
etnis dan Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun
2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Alfian juga sempat disomasi sejumlah pihak sebelumnya termasuk oleh Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Alfian juga sempat disomasi sejumlah pihak sebelumnya termasuk oleh Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
Sumber: cnnindonesia.com