Densus 88 gerebek rumah tiga terduga pelaku bom Kampung Melayu
Detasemen Khusus 88 Anti-Teror
menggerebek rumah tiga terduga pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta, di
tiga daerah yang tersebar di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat.
Penggerebekan itu berlangsung pada Jumat
(26/05) pagi, sehari setelah sebanyak tiga orang berinisial J, W, dan A
ditahan oleh Densus 88.
Kepolisian melacak keberadaan mereka
setelah mendapat keterangan dari isteri terduga pelaku bom bunuh diri di
Kampung Melayu.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan
kepolisian masih mendalami peran ketiga individu tersebut. Pemeriksaan
awal menunjukkan mereka juga terkait dengan peledakan bom panci di Taman Pandawa, Kota Bandung, 27 Februari lalu.
"Ini
masih kita dalami, ada kemungkinan mengarah kepada pelaku-pelaku yang
terkait dengan (insiden bom di) Cicendo. Karena isteri dari si terduga
teroris yang meninggal itu mengaku dia pernah dikenalkan oleh suaminya
kepada AM, yang kasus Cicendo yang ditangkap sekarang," kata Yusri
kepada wartawan di Bandung, Julia Alazka.
Di Kelurahan Margasari, Kecamatan Margacinta, Kota Bandung, Densus 88 merazia rumah W.
Sumarni,
tetangga W, mengatakan W dikenal baik dan rajin beribadah. Menurutnya, W
yang berprofesi sebagai tukang potong ayam dan penjual aksesoris,
mengontrak di salah satu rumah selama lebih dari lima tahun.
Dua jenazah di Kampung Melayu
Dalam
ledakan di Kampung Melayu, Jakarta, pada Rabu (24/05) malam, kepolisian
menyatakan telah mengidentifikasi dua terduga pelaku bom bunuh diri.
Keduanya, yang kemudian tewas saat kejadian, adalah warga Jawa Barat.
Terduga
pelaku pertama adalah AS, pria yang sehari-hari bekerja sebagai
penjahit dan tinggal di sebuah rumah kontrakan di Garut, Jawa Barat.
Adapun terduga pelaku kedua adalah INS, yang bekerja sebagai karyawan
swasta.
Kepolisian mengatakan pengembangan terduga pelaku peledakan tersebut berdasarkan bukti fotocopy KTP mereka.
Kabid
Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, mengaku pihaknya belum bisa
memastikan apakah AS dan INS berafiliasi pada sebuah kelompok, begitu
pula dengan J, W, dan A.
Dalam peristiwa peledakan bom panci di
Kota Bandung, 27 Februari lalu, salah seorang terduga pelaku yang tewas
diketahui merupakan murid Aman Abdurrahman, pemimpin Jamaah Ansharut
Daulah yang berafiliasi dengan ISIS.
Sumber : bbcindonesia.com