Pertumbuhan Rohani Terjadi Berkat Kasih Karunia, Bukan karena Perbuatan Baik Kita
Bacaan Hari ini:
Ibrani 13: 9b
"Sebab yang baik
ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan
pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti
aturan-aturan makanan macam itu."
Allah mengasihi Anda apa adanya,
begitu sayangnya pada Anda sehingga Ia mengizinkan Anda tetap begitu apa
adanya. Itulah salah satu kebenaran yang paling menghibur tentang
Allah, dimana kita bisa menyandarkan pertumbuhan rohani kita kepada-Nya.
Kasih karunia Allah tidak hanya menyelamatkan kita dari konsekuensi
dosa, tapi juga membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Yesus.
Beberapa orang menerima kasih karunia Allah ketika Ia menyelamatkan
mereka, tapi kemudian mereka mencoba untuk tumbuh dalam kehidupan
Kristen dengan mengandalkan kekuatan mereka sendiri.
Alkitab mengatakan
bahwa itu tidak mungkin, "Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu
diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang
tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan
macam itu" (Ibrani 13: 9b). Kasih karunia Allah membantu Anda untuk
menjadi orang yang sesuai dengan apa yang benar-benar Anda harapkan-
orang yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Karunia Allah mencetak dan
membentuk ulang Anda. Alkitab menyebutnya pengudusan. Alkitab juga
mengatakan dalam kitab Yeremia bahwa Allah adalah tukang periuk dan kita
adalah tanah liat di tangan-Nya. Ia memberi kita bentuk. Namun
sayangnya, saat Ia membentuk kita, kita cenderung lompat dari roda
tembikar dan berseru kepada-Nya, "Terima kasih, Tuhan, tapi sepertinya
aku akan memilih untuk mengurus diriku sendiri. Aku bisa kok membentuk
diriku sendiri dengan benar." Saat itulah kita mengacaukan pertumbuhan
rohani kita.
Salah satu masalah terbesar orang Kristen ialah seringkali
orang memulai pertumbuhan rohaninya dengan fokus pada hubungannya dengan
Allah, tetapi kemudian lama-kelamaan kembali kepada sederet
aturan-aturan. Mereka mulai dengan mencintai Allah tapi kemudian jatuh
kembali ke dalam sindrom keagamaan, ritual dan aturan-aturan agama.
Jika
itu bukan cara untuk menjalani kehidupan Kristen, lalu bagaimana?
Alkitab mengatakan, "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita.
Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia" (Kolose 2: 6). Anda
tidak menjadi seorang Kristen dengan berjanji untuk berbuat baik. Anda
tidak bisa tumbuh sebagai seorang Kristen dengan berjanji untuk menjadi
orang baik.
Anda bisa menjalani kehidupan Kristen hanya dengan menerima
kasih karunia Allah dan mengizinkan-Nya membentuk hidup Anda. Apakah
saat ini Anda membolehkan Allah untuk mendewasakan Anda melalui kasih
karunia, atau sebaliknya Anda hanya mencoba untuk menjadi orang yang
baik?
Renungkan hal ini:
Apa cara-cara yang paling signifikan dimana
Anda pernah melihat diri Anda sendiri bertumbuh secara spiritual?
Menurut Anda, apakah kebanyakan orang merasa lebih mudah untuk menerima
kasih karunia keselamatan Allah, ketimbang menerima pengudusan dari-Nya?
Mengapa?
Apakah Anda berperan secara pasif atau aktif dalam membiarkan
Tuhan membantu pertumbuhan rohani Anda melalui kasih karunia-Nya?
Bertumbuhlah
dalam pengenalan pribadi Anda dengan Tuhan. Hanyalah kasih karunia Allah
yang mendewasakan rohani kita dengan pengertian dan hikmat untuk lebih
mengenal Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com