Obat untuk Kekeringan Rohani
Bacaan Hari ini:
Amsal 11:25
"Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum."
Seringkali kita melihat bagaimana orang-orang Kristen dalam budaya kita
berubah menjadi narsis dan egois, selalu berbicara tentang kebutuhan dan
masalah mereka. Bahkan ada yang mendapatkan cap tertentu oleh
masyarakat.
Allah membahas masalah ini dalam Yesaya 58, dikatakan bahwa
umat-Nya mengeluh tentang kekeringan rohani, kemandekan, dan doa-doa
yang tak terjawab, meskipun mereka tetap melaksanakan hukum Allah,
seperti berdoa dan berpuasa.
Allah berkata pada mereka, "Bukan! Berpuasa
yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu
kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan
orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau
memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang
miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang,
supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri
terhadap saudaramu sendiri!” (Yesaya 58: 6-7).
Dalam ayat berikutnya
dikatakan, "Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan
lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan
kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. TUHAN akan menuntun engkau
senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan
membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik
dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan" (ayat 8, 11).
Pada
dasarnya Allah berkata, "Meskipun engkau sudah melaksanakan semua
ibadah itu, tapi engkau kini menjadi terlalu fokus pada dirimu sendiri.
Yang engkau pedulikan hanyalah dirimu sendiri. Inilah yang benar-benar
Aku mau engkau lakukan: Rangkullah orang lain. Ketika engkau telah
menjalankan prioritas-prioritasmu dengan baik, maka jiwamu akan menjadi
seperti taman yang disirami dengan baik, dan Aku akan memuaskan jiwamu
di tengah kekeringan.” Sungguh sebuah janji yang luar biasa.
Kuncinya
adalah berbagi. Jika Anda murah hati dalam berbagi apa yang telah
dianugerahkan Tuhan kepada Anda, maka Tuhan akan menambahkannya kembali
kepada Anda. Kita sebagai orang percaya memiliki pilihan: berbagi atau
stagnan, memberitakan Firman atau berdiam diri, memberkati orang lain
dengan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, atau malah menimbunnya,
jalan di tempat, dan melewatkan kesempatan untuk bisa dipakai Tuhan
dalam pekerjaan-Nya.
Berbagi dengan orang lain adalah tanda orang itu berkelimpahan dalam
hidupnya.
Tidak hanya secara materi, tapi dalam kelimpahan rohani.
Bersaksi akan perbuatan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita, tidak hanya
akan memberkati orang lain, tapi juga menumbuhkan rohani kita sendiri.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie )
Gambar : google.com