Koleksi Museum Alkitab LAI: Miniatur Kemah Suci Tabernakel
![]() |
Miniatur Kemah Suci Tabernakel di Museum Alkitab LAI. (Foto: Prasasta Widiadi) |
useum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memiliki koleksi miniatur dari Kemah Suci Tabernakel.
Miniatur atau maket itu berukuran hampir serupa dengan meja permainan
karambol. Miniatur itu menggambarkan perkampungan, namun tidak
terlihat manekin yang biasa digunakan untuk menggambarkan tokoh-tokoh
dalam Alkitab. Di dalamnya terlihat banyak benda antara lain tenda utama
yang terletak di bagian tengah dan terlindungi tembok berwarna putih,
serta empat tenda kecil berada di luar area tenda utama, yang semuanya
berwarna putih.
Selain sejumlah tenda, terdapat juga beberapa benda menyerupai pohon
kelapa, sumur, meja, serta bejana. Manekin yang menggambarkan aktivitas
manusia terdapat di luar Kemah Suci tersebut.
Penjelasan Museum Alkitab LAI
Museum Alkitab LAI membagi penjelasan satu demi satu tentang isi dari
miniatur tersebut. Yang pertama, Pelataran Kemah Suci Tabernakel.
Menurut keterangan di Museum Alkitab LAI dengan mengacu kepada
perikop Alkitab sesuai yang terdapat di Keluaran 27:9-19, Pelataran
Kemah Suci Tabernakel merupakan pelataran yang digunakan orang Israel
sebelum masuk ke dalam Tabernakel. Orang Israel yang hendak masuk dalam
kemah suci untuk beribadah harus membawa korban ke pintu gerbang
pelataran.
Hal tersebut bermakna umat terpisah dari Allah yang Kudus namun Allah
memperbolehkan umat mendekat kepada-Nya asalkan membawa korban
persembahan. Korban mesti dibawa dan diserahkan kepada Imam untuk diolah
di pintu gerbang.
Museum Alkitab LAI juga memberi keterangan tentang Pintu Gerbang
Pelataran Kemah Suci Tabernakel. Keluaran 27:16 menjelaskan bahwa pintu
tersebut menyimbolkan pintu satu-satunya untuk mendekat kepada Allah.
Pintu gerbang pelataran menyimbolkan bayangan Yesus Kristus sebagai
satu-satunya Jalan mendekat kepada Allah seperti terdapat dalam Yohanes
10:9. Maksud Allah membuat pintu gerbang di sebelah timur adalah hal
yang sangat menarik, karena di sebelah timur Kemah Suci merupakan
perkemahan suku Yehuda, dan Yesus Kristus berasal dari suku Yehuda,
seperti tertulis dalam Bilangan 2:3.
Dalam Pelataran Kemah Suci Tabernakel terdapat miniatur kandil atau
tempat lampu. Menurut Keluaran 25:31-40, kandil itu digunakan Imam yang
menjaga pelataran tersebut. Kandil tersebut bermakna menunjukkan Allah
sebagai satu-satunya sumber sinar yang tidak pernah padam yang menerangi
orang berdosa.
Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur meja roti sajian. Seperti
terdapat dalam Kel 25:23-30, roti sajian mengingatkan bangsa Israel
tentang persekutuan paskah dengan memecah-mecah roti, roti sajian
menunjukkan Allah bersekutu dengan umatnya.
Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur Mezbah pembakaran. Menurut
Keluaran 30:1-10, mezbah digunakan untuk membakar ukupan atau dupa.
Wangi-wangian dan asap yang timbul dari pembakaran ukupan merupakan
bentuk komunikasi dengan Tuhan. Mezbah pembakaran ukupan menujukkan
Allah berkenan mendengarkan dan berkomunikasi dengan umat.
Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur meja korban bakaran.
Menurut Keluaran 27:1-7, mezbah ini terletak di tengah pelataran dan
menjadi tempat pertama yang terlihat orang yang masuk melalui pintu
gerbang pelataran. Di tempat itu imam akan mempersembahkan korban kepada
Allah yang menunjukkan mezbah sebagai tempat Allah menyelamatkan
manusia dari dosa.
Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur Kemah Suci. Menurut
Keluaran 26:1-30, hanya imam besar saja yang dapat masuk ke Kemah Suci.
Di bagian dalam Kemah Suci terdapat tabut perjanjian. Kemah Suci
bermakna Allah menetap dan menyertai umat.
Selain itu dalam pelataran itu juga terdapat miniatur Tabir Kemah
Suci, dan Tabut Perjanjian. Menurut Keluaran 25:10-22. Tabut Perjanjian
selalu dibawa orang Israel kemana pun Tuhan menyuruh mereka pergi. Tabut
itu menunjukkan Allah memerintah atas semua umat.
Penjelasan Wikipedia
Kemah Suci adalah kemah yang digunakan orang Israel selama
pengembaraan di padang gurun berupa kemah yang ditutupi dengan berbagai
macam kain penutup berwarna-warni, Bagian luarnya ditutupi dengan
tenda-tenda dari bulu kambing, kemudian di atasnya ditempatkan tudung
dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit
lumba-lumba.
Bangunan utama Kemah Suci itu dibagi menjadi dua ruangan yang dipisahkan oleh sebuah tabir dengan empat warna kain.
Dalam Kemah Suci, ruang yang lebih besar, yang terletak di luar,
disebut "Ruang Kudus", berisi kandil berkaki tujuh dan ruang terdalam
yang disebut "Ruang Mahakudus", berisi Tabut Perjanjian
Ketika Raja Daud menguasai Yerusalem dan putranya, Raja Salomo
membangun Bait Suci Pertama, yang dikenal sebagai Bait Suci Salomo,
semua elemen Kemah Suci diterapkan ke dalam pembangunan Bait yang
permanen.
Pembangunan sinagoga selama lebih dari 2000 tahun terakhir berusaha
mengikuti rancangan denah Kemah Suci yang asli. Rancangan itu juga
merupakan rancangan denah kedua Bait Allah di Yerusalem sebelum
dihancurkan.
Setiap sinagoga mempunyai suatu tabut, di bagian depan, untuk
menyimpan gulungan Kitab Taurat, sebanding dengan Tabut Perjanjian yang
menyimpan loh batu Sepuluh Perintah Allah. Ini merupakan tempat paling
kudus dalam suatu sinagoga setara dengan ruang Mahakudus.
Sumber: satuharapan.com