Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harga Minyak Memanas Tersulut Berkurangnya Stok AS

Selain imbas berkurangnya stok minyak AS, penguatan harga minyak juga didorong oleh penghentian produksi lapangan Buzzard di Laut Utara, Inggris. (www.conocophillips.com)
Jakarta,  Harga minyak ditutup menguat pada hari Selasa (4/4) waktu Amerika Serikat yang didukung oleh pelemahan produksi di laut utara dan persediaan minyak mentah AS yang diprediksi menurun.

Dikutip dari Reuters, produksi minyak mentah dari lapangan Buzzard di Laut Utara, Inggris sebesar 180 ribu barel per hari dihentikan sementara. Pasalnya, terminal penyimpan darat (onshore) sedang diperbaiki dalam jangka waktu satu hingga dua hari mendatang.

Sementara itu, stok minyak AS diperkirakan akan turun lebih tajam dibanding pekan lalu. Menurut data American Petroleum Institute (API), stok minyak AS pada pekan lalu turun 1,8 juta barel dibandingkan ekspektasi analis sebesar 435 ribu barel.

Pelaku pasar masih menanti data lain yang disediakan Energy Information Administration (EIA) AS yang sedianya akan terbit pada Rabu pekan ini.

Hasilnya, harga Brent LCOc1 meningkat US$1,05 per barel, atau 2 persen ke angka US$54,17 per barel. Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat US$0,79 per barel ke angka US$51,03 per barel.

Kedua indeks harga minyak menyentuh titik tertinggi sejak 7 Maret silam. Sebelumnya, Brent dan WTI sempat mengalami titik terendah selama empat bulan terakhir.

Kendati demikian, persediaan minyak global tetap tinggi. Riset UBS mengatakan bahwa kebijakan organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) memiliki dampak dalam jangka waktu yang lama. Meski, saat ini kondisinya dianggap mulai membaik.
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com