Percaya Dengan Iman
Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:6 "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
Kadang doa-doa kita tidak sepakat untuk dijawab oleh Tuhan sebab hanya karena kita tidak percaya. Yesus tak dapat mengadakan mujizat di kampung halaman-Nya sendiri, Nazareth, karena ketidakpercayaan orang-orang di sana (lihat Matius 13:58). Alkitab mengatakan bahwa adalah mustahil menyenangkan hati Tuhan jika tanpa iman: "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia" ( Ibrani 11:6).
Ketidakpercayaan dapat menghambat doa-doa kita. Ketika kita berpikir seperti, "Mm, sebenarnya aku tak begitu percaya ini bisa terjadi, pada dasarnya kita telah membatalkan doa kita sendiri. Tak percaya bahwa Firman yang Tuhan katakan ialah benar adanya, itu sama saja seperti kita mengatakan bahwa Tuhan adalah pembohong. Yakobus mengatakan, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan" (Yakobus 1:5-7).
Kita harus berdoa dengan iman. Dan jika kita kurang iman, maka kita harus mengikuti teladan dari seorang ayah yang berseru kepada Yesus, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (Markus 9:24). Doa yang seperti ini disambut oleh Tuhan. Kita tidak perlu memiliki iman yang super, namun kita perlu mengamini iman itu dan mengaplikasikannya di dalam doa.
Iman melihat apa yang bisa dan akan terjadi. Iman bukan sekedar kekayaan intelektual; iman itu tindakan. Iman artinya mengizinkan kehendak kita sejalan dengan pemahaman kita.
Iman melihat apa yang bisa terjadi kelak, dan orang percaya perlu percaya pada apa yang tidak terlihat
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Gambar : google.com