Hari Kedua Raja Salman di Indonesia, dari Pidato di DPR hingga Swafoto dengan Megawati
Jakarta
— Agenda Raja Salman bin Abdulaziz pada hari kedua tak kalah padat dari
hari pertama. Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud tiba di
Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/3/2017) pukul 13.10 WIB.
Begitu
keluar dari mobil Mercedes-Benz yang membawanya dari Hotel Raffles,
Raja Salman disambut Ketua DPR Setya Novanto. Raja Salman dan rombongan
lalu dibawa ke "Gedung Kura-kura".
Sebelum
masuk ke ruang sidang, Raja Salman menandatangani buku dan berfoto
bersama Setya Novanto. Setelah itu, Raja Salman lalu naik menggunakan
lift untuk menuju ruang sidang.
Ia sempat melambaikan tangan ke arah awak media di depan ruang sidang. Kedatangan Raja Salman
ke Gedung MPR/DPR mengundang antusiasme yang tinggi dari masyarakat,
bahkan sejak Raja turun dari kendaraannya hingga menuju ruang sidang
paripurna.
Antusiasme masyarakat berlanjut saat masuk ke ruang sidang. Sejumlah tamu undangan, termasuk anggota-anggota Dewan, menghampiri Raja Salman untuk berupaya mengajak selfie atau swafoto.
Sepanjang Raja Salman
berjalan mulai dari pintu masuk sidang paripurna hingga naik ke atas
panggung, sejumlah tamu undangan merapat pada Raja sambil mengarahkan
kamera ponselnya untuk swafoto.
Sebelum Raja Salman memberikan sambutan, Ketua DPR Setya Novanto
memberikan sambutan. Dalam kesempatan ini, Ketua DPR juga
memperkenalkan sejumlah tamu undangan yang hadir dalam Ruang Sidang
Paripurna.
Beberapa di antaranya yang hadir yakni mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Setya Novanto
terlihat grogi saat memberikan sambutan. Hal ini terlihat saat dia
memberikan sambutan yang juga disertai kalimat dalam bahasa Arab.
Novanto terlihat hati-hati mengucapkan kalimat dalam bahasa Arab itu.
Setelah Novanto selesai menyelesaikan kalimat dalam bahasa Arab itu,
Novanto pun melontarkan senyum lebar. Namun, sikap grogi itu kembali
terlihat saat Novanto memperkenalkan sejumlah pejabat Indonesia yang
hadir.
Saat memperkenalkan Wakil Presiden pada era Presiden Soeharto, Try Soetrisno, Novanto salah memperkenalkannya sebagai "wakil DPR". Kesalahan itu pun membuat ruangan menjadi riuh.
Saat menyadari kesalahan itu, Novanto pun kemudian meralatnya. Dia mengakui bahwa kesalahan itu karena dia merasa grogi.
Setelah itu, Novanto pun kembali melanjutkan sambutannya mulai dari
anggota Dewan, menteri-menteri kabinet, para mantan pejabat negara,
tokoh-tokoh agama, cendekiawan, tokoh-tokoh organisasi masyarakat, dan
lainnya yang terlihat datang sebagai undangan.
Setelah
Novanto menyampaikan pidato sambutan, giliran Raja Salman yang
berpidato. Dalam pidatonya yang berbahasa Arab, Raja Salman menyinggung
banyak hal penting terkait isu keamanan dunia dan terorisme.
Meski
hanya berpidato singkat selama dua menit, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon
mengapresiasi pidato singkat Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al
Saud.
"Bagus. Pidatonya singkat, padat, jelas," kata Fadli seusai acara penyambutan Raja Salman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Selesai berpidato, Raja Salman diundang untuk berfoto bersama Ketua DPR, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, serta sejumlah pejabat negara.
Sesi foto tersebut kembali berlanjut hingga Raja Salman
meninggalkan ruang sidang, bahkan meninggalkan Gedung Nusantara.
Sejumlah tamu undangan bahkan buru-buru turun dari ruang sidang di
lantai tiga untuk menuju lobi Gedung Nusantara.
Mereka mengejar Raja Salman yang hendak kembali masuk ke mobilnya dan melanjutkan kegiatan.
Kiswah Kakbah untuk Istiqlal
Raja
Salman
kemudian mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3/2017) pukul
14.17 WIB. Begitu turun dari mobil Mercedes-Benz yang membawanya, Raja
Salman disambut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Presiden Joko Widodo juga ikut menyambut Raja Salman. Mereka langsung masuk ke dalam masjid.
Di
Istiqlal, Presiden Jokowi dan Raja Salman melakukan shalat sunah
tahiyatul masjid. Raja Salman juga memberi kenang-kenangan untuk Masjid
Istiqlal. Kenang-kenangan itu diberikan seusai Raja Salman dan rombongan
menunaikan shalat tahiyatul masjid di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis
(2/3/2017) siang.
"Beliau memberi kenang-kenangan berupa potongan kiswah Kakbah (kain
penutup Kakbah), yang dibuat dari benang emas," kata Kepala Bagian
Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, kepada Kompas.com.
Setelah
itu, ia bersilaturahim dengan sejumlah tokoh agama Islam di Indonesia.
Silaturahim yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo itu digelar
di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (2/3/2017) siang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, silaturahim diisi dengan penyampaian pernyataan dari tiga tokoh agama Islam di Tanah Air, yakni Ketua MUI Ma'ruf Amin, salah seorang Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, dan Ketua MUI Jawa Tengah Habib Luthfi bin Yahya.
"Intinya, para tokoh agama Islam di Indonesia menyampaikan perasaan syukur atas datangnya Raja Salman," ujar Lukman seusai pertemuan.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz
bersama-sama menanam pohon di belakang Istana Merdeka, Kamis
(2/3/2017). Penanaman pohon ini adalah simbol persahabatan yang terjalin
antara kedua negara. Pohon ulin kayu dipilih sebagai simbol itu.
Bertemu anak dan cucu Bung Karno
Raja
Salman pun dipertemukan dengan Megawati Soekarnoputri beserta Puan
Maharani. Jokowi mempertemukannya karena kekaguman Raja Salman terhadap
Bung Karno.
Bertempat di Istana Merdeka, Jokowi mempertemukan Megawati yang
didampingi Puan berbincang dengan Raja. Pertemuan ini dilakukan sebelum
Raja bertemu ulama-ulama Indonesia.
Seperti
tertangkap dalam kamera, pertemuan berlangsung santai selama 15 menit.
Raja Salman lebih banyak bercerita dan direspons Megawati. Sementara
Jokowi dan Puan lebih banyak mendengarkan.
“Jadi menceritakan bahwa waktu itu Raja Saudi ada yang bertemu dengan Bung Karno,
ini yang tadi kita bicara enggak tahu Raja Saudi yang mana, bahwa Raja
Faisal atau Abdullah. Kemudian pada kesempatan itu raja yang mau datang
ke Jakarta karena tinggi besar sekali, enggak ada tempat tidur yang
cukup. Nah, Bung Karno
selaku arsitek membuat tempat tidur khusus untuk raja tersebut, rajanya
lupa, sepanjang dua meter. Sekarang tempat tidur itu ada di Istana Bogor,” ujar Puan.
Di akhir perbincangan, Puan pun melontarkan permintaan untuk
berswafoto bersama dengan Raja. Permintaan Puan itu kemudian disampaikan
Presiden Jokowi kepada Raja Salman.
Raja Salman menyambut permintaan itu. Dengan menggunakan ponsel Puan, Raja Salman berfoto bersama Megawati, Jokowi, dan tentunya Puan Maharani.
Sumber : kompas.com