Berdoa Dengan Tekun
Bacaan Hari ini:
Yohanes 6:37 "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang."
Kadang orang berkata, "Aku tak layak datang kepada Tuhan." Saya benci mengatakan kabar ini, tapi kita memang tidak pernah layak. Kita tidak layak. Dan kita tidak akan pernah layak mendapatkan hak istimewa itu. Maka mari kita mengatasinya, sebab ini bukan tentang kelayakan; ini tentang kasih karunia Allah.
Menurut Anda, apakah Anda lebih layak datang kepada Allah ketika Anda membaca Alkitab setiap hari atau berdoa secara teratur, ketimbang ketika Anda membuat masalah atau ketika Anda memiliki pemikiran yang buruk atau ketika Anda mengatakan hal yang tak baik? Kita tidak bisa datang mendekat kepada Tuhan atas dasar kelayakan kita. Kita dapat datang kepada Tuhan hanya atas dasar kasih karunia-Nya.
Ketika seorang Ibu dari Kanaan, seorang yang tak percaya, datang kepada Yesus, memohon kepada-Nya untuk membebaskan anak perempuannya dari kerasukan setan, Ibu ini tidak berkata, "Beri aku keadilan." Namun sebaliknya, ia berseru, "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud," (Matius 15:22a). Jangan pernah berkata, "Tuhan, perlakukan aku dengan adil," maka Nerakalah yang layak kita terima. Sebaliknya katakanlah, "Kasihanilah aku," sama seperti apa yang ibu itu katakan. Yesus berkata, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang" (Yohanes 6:37).
Jadi, apa pun masalah Anda, bawalah itu kepada Yesus. Apa pun yang sedang Anda gumulkan tak akan menjadi kejutan bagi-Nya. Dan ketika Anda berdoa, berusahalah untuk mengetahui kehendak Allah. Alasan Yesus memberi Ibu itu segala yang ia minta ialah karena ia menyelaraskan kehendaknya dengan kehendak Tuhan. Kita dapat menemukan kehendak Tuhan dengan membaca Firman-Nya, Alkitab. Kemudian setelah itu barulah kita bisa memahami hati, pikiran, dan tujuan Tuhan.
Berdoalah sesuai dengan kehendak Tuhan, dan jangan menyerah. Berdoalah dengan tekun. Mungkin tampaknya seolah-olah Dia tidak mendengarkan. Tetapi, mungkin ada rintangan yang Dia mau Anda loncati. Jadi, jangan menyerah.
Salah satu cara agar kita bisa yakin bahwa kita tengah berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan ialah dengan berdoa bagi keselamatan mereka yang belum mengenal Kristus. Seperti yang ditulis dalam 2 Petrus 3:9 beritahu kita, "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."
Yohanes 6:37 "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang."
Kadang orang berkata, "Aku tak layak datang kepada Tuhan." Saya benci mengatakan kabar ini, tapi kita memang tidak pernah layak. Kita tidak layak. Dan kita tidak akan pernah layak mendapatkan hak istimewa itu. Maka mari kita mengatasinya, sebab ini bukan tentang kelayakan; ini tentang kasih karunia Allah.
Menurut Anda, apakah Anda lebih layak datang kepada Allah ketika Anda membaca Alkitab setiap hari atau berdoa secara teratur, ketimbang ketika Anda membuat masalah atau ketika Anda memiliki pemikiran yang buruk atau ketika Anda mengatakan hal yang tak baik? Kita tidak bisa datang mendekat kepada Tuhan atas dasar kelayakan kita. Kita dapat datang kepada Tuhan hanya atas dasar kasih karunia-Nya.
Ketika seorang Ibu dari Kanaan, seorang yang tak percaya, datang kepada Yesus, memohon kepada-Nya untuk membebaskan anak perempuannya dari kerasukan setan, Ibu ini tidak berkata, "Beri aku keadilan." Namun sebaliknya, ia berseru, "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud," (Matius 15:22a). Jangan pernah berkata, "Tuhan, perlakukan aku dengan adil," maka Nerakalah yang layak kita terima. Sebaliknya katakanlah, "Kasihanilah aku," sama seperti apa yang ibu itu katakan. Yesus berkata, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang" (Yohanes 6:37).
Jadi, apa pun masalah Anda, bawalah itu kepada Yesus. Apa pun yang sedang Anda gumulkan tak akan menjadi kejutan bagi-Nya. Dan ketika Anda berdoa, berusahalah untuk mengetahui kehendak Allah. Alasan Yesus memberi Ibu itu segala yang ia minta ialah karena ia menyelaraskan kehendaknya dengan kehendak Tuhan. Kita dapat menemukan kehendak Tuhan dengan membaca Firman-Nya, Alkitab. Kemudian setelah itu barulah kita bisa memahami hati, pikiran, dan tujuan Tuhan.
Berdoalah sesuai dengan kehendak Tuhan, dan jangan menyerah. Berdoalah dengan tekun. Mungkin tampaknya seolah-olah Dia tidak mendengarkan. Tetapi, mungkin ada rintangan yang Dia mau Anda loncati. Jadi, jangan menyerah.
Salah satu cara agar kita bisa yakin bahwa kita tengah berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan ialah dengan berdoa bagi keselamatan mereka yang belum mengenal Kristus. Seperti yang ditulis dalam 2 Petrus 3:9 beritahu kita, "Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."
Mari kita berdoa agar mereka yang mendengar Injil Tuhan
akan bertobat dan kembali kepada-Nya.
Gambar :google.com