Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diduga Selundupkan Senjata, Pasukan RI Ditahan di Sudan

Ilustrasi pasukan penjaga perdamaian PBB. (ANTARA FOTO/Puspen TNI)
Jakarta, Kementerian Luar Negeri RI membenarkan informasi penangkapan sejumlah pasukan Indonesia yang tergabung dalam Misi Perdamaian PBB di Darfur (UNAMID) di Bandara Al Fashir, Sudan, lantaran diduga menyelundupkan senjata pada Jumat pekan lalu.

"Kami sudah mendapatkan laporan mengenai ini. Duta Besar RI di Khartoum juga sudah di lokasi memberikan pendampingan kepada pasukan polisi Indonesia tersebut," ujar juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com pada Senin (23/1).

Diberitakan Sudanese Media Center, pasukan Indonesia itu ditahan saat hendak pulang setelah menyelesaikan operasi di Sudan. Mereka diduga berupaya menyelundupkan sejumlah senjata dan amunisi yang terdiri dari 29 senapan Kalashnikov, empat buah GM3, dan 61 jenis senjata lain.
Arrmanatha mengatakan, pihak PBB segera melakukan investigasi setelah mendapatkan informasi mengenai penangkapan ini. Tim Polri juga dikabarkan segera bertolak ke Sudan untuk memberikan bantuan hukum dan mencari kejelasan dari permasalahan ini.

"Informasi awal yang kami terima sampai saat ini dari Polri adalah bahwa barang tersebut bukan milik pasukan polisi Indonesia. Terdapat beberapa kejanggalan dari informasi awal ini," kata Arrmanatha.

Hingga kini, Kemlu bersama Polri masih berupaya mengumpulkan informasi terkait segala kemungkinan dalam insiden penangkapan ini.
Arrmanatha tak menyebutkan jumlah personel yang ditangkap. Sementara itu, RI sendiri sudah mengirimkan 140 personel yang akan menggantikan tugas dari pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang pulang pekan lalu.

UNAMID mengerahkan pasukan ke Darfur sejak Desember 2007 silam untuk membantu menghentikan kekerasan yang menargetkan warga sipil di Sudan bagian Barat.

Selama dua tahun terakhir, Sudan, Uni Afrika, dan PBB merundingkan penarikan pasukan UNAMID dari Sudan Barat. Pasalnya, situasi di negara itu berangsur stabil. Para pengungsi internal pun sudah mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing.

UNAMID merupakan pasukan penjaga perdamaian internasional terbesar kedua yang mengerahkan sekitar 20 ribu tentara setiap tahunnya. Anggaran tahunan mereka mencapai sekitar US$1,35 miliar.
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com