Bertahan di Tengah Goncangan Dunia
Baca: Mazmur 46:1-12
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." Mazmur 46:1
Semua orang mengakui bahwa keadaan dunia bertambah hari tidak bertambah baik, goncangan demi goncangan terjadi di mana-mana, "Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang,..." (ayat 7). Perilaku manusia pun semakin tak terkendali karena mereka tidak lagi memiliki hati yang takut akan Tuhan.
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." Mazmur 46:1
Semua orang mengakui bahwa keadaan dunia bertambah hari tidak bertambah baik, goncangan demi goncangan terjadi di mana-mana, "Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang,..." (ayat 7). Perilaku manusia pun semakin tak terkendali karena mereka tidak lagi memiliki hati yang takut akan Tuhan.
Haruskah orang percaya
terbawa arus dunia ini? "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."
(Ibrani 2:1).
Jika kita berusaha untuk menjadi 'serupa' dengan dunia
maka hidup kita tidak lagi memiliki pengaruh, alias gagal menjadi garam
dan terang dunia.
Justru di tengah goncangan dan degradasi moral
seperti inilah dibutuhkan orang-orang yang berani membuat perbedaan.
Tugas itu ada di pundak kita sebagai orang percaya yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (baca 1 Petrus 2:9). "Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.
Tugas itu ada di pundak kita sebagai orang percaya yang telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (baca 1 Petrus 2:9). "Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh.
Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung." (2 Petrus 1:10).
Memang untuk
menjadi pribadi yang berbeda tidaklah mudah, ada banyak tekanan dan
tantangan yang selalu mencoba untuk menghadang langkah kita. Bagaimana
supaya kita dapat bertahan dan tetap aman?
Senantiasalah berpaut kepada
Tuhan. "Sebab jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan
kepadamu untuk dilakukan, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup
menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya," (Ulangan 11:22), maka "Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi kamu:" (Ulangan 11:25).
Berpaut kepada Tuhan berarti memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan dan terus melekat kepada-Nya.
Berpaut kepada Tuhan berarti memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan dan terus melekat kepada-Nya.
Inilah janji Tuhan terhadap
orang-orang yang berpaut kepada-Nya, "...Aku akan meluputkannya, Aku
akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru
kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan,
Aku akan meluputkannya dan memuliakannya." (Mazmur 91:14-15).
"TUHAN semesta alam menyertai kita,
kota benteng kita ialah Allah Yakub."
Mazmur 46:12
Sumber: airhidupblog.blogspot.co.id
Gambar: Google