Berkat Yang Terus Mengalir
Baca: Mazmur 65:1-14
"Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:" Mazmur 65:10
Tuhan Yesus berfirman, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7:37-38).
"Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:" Mazmur 65:10
Tuhan Yesus berfirman, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7:37-38).
Jika kita percaya kepadaNya kita tidak akan pernah mati secara rohani, karena ada tertulis: "...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:15).
Sebuah gelombang memiliki pasang dan surut, akan tetapi aliran air
kehidupan dari Tuhan tidak dapat dilukiskan seperti layaknya kita
melukiskan sebuah fenomena.
Air kehidupan dari Tuhan tidak pernah
mengenal kata surut, melainkan selamanya akan pasang dan terus
mengalir; air kehidupan Tuhan tidak naik dan turun seperti lautan,
melainkan selalu deras mengalir seperti sungai.
Gelombang pasti akan
mengalami surut pada waktu tertentu, namun dalam Sumber 'mata air
kehidupan' tidak dikenal adanya variasi seperti tersebut di atas atau
pun 'kesuraman' dikarenakan sesuatu hal buruk yang terjadi.
Jika sumber kehidupan dalam diri orang percaya buntu dan berhenti mengalir, bukanlah sumber masuknya yang salah, tetapi saluran keluarnya yang bermasalah. Air kehidupan harus mempunyai jalur untuk alirannya. Airnya harus mengalir ke suatu tempat di mana orang lain bisa menikmatinya.
Jika sumber kehidupan dalam diri orang percaya buntu dan berhenti mengalir, bukanlah sumber masuknya yang salah, tetapi saluran keluarnya yang bermasalah. Air kehidupan harus mempunyai jalur untuk alirannya. Airnya harus mengalir ke suatu tempat di mana orang lain bisa menikmatinya.
Jika kita diberkati, kita juga harus bisa menjadi berkat
bagi orang lain, jangan menahan berkat itu hanya untuk diri sendiri. "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:25).
Karena itu kita harus menyelidiki hati kita sendiri, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23).
Jangan menyalahkan Tuhan jika kita merasa bahwa berkat dalam hidup ini rasa-rasanya kok seret,
segeralah bereskan saluran keluarnya air kehidupan yang kita terima
dari Tuhan, mungkin selama ini 'air' berkat dari Tuhan itu tidak pernah
kita salurkan keluar.
Alkitab menasihati, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam
ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu." (Lukas 6:38).
Berkat Tuhan akan terus mengalir dalam hidup kita jika kita juga menyalurkannya!
Sumber: airhidupblog.blogspot.co.id
Gambar: Google