Trump Janji Berangus Teroris usai Aksi teror Guncang Eropa
![]() |
Presiden AS terpilih Donald Trump berjanji memberangus teroris dari muka bumi usai aksi teror terjadi di Jerman, Turki, dan Swiss dalam waktu 24 jam. (Reuters/Lisa Norman-Hudson) |
Jakarta,
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump
berjanji akan memberangus teroris dari muka bumi, menyusul terjadi
serangkaian teror terjadi di Jerman, Turki, dan Swiss dalam satu hari
yang sama.
"ISIS dan teroris Islam lainnya yang membantai umat Kristen di berbagai tempat ibadah sebagai bagian dari aksi jihad global mereka. Kelompok teroris ini dan jaringannya di seluruh dunia harus diberantas dari muka bumi," ungkap Trump seperti dikutip AFP, Selasa (20/12).
Dalam pernyataan itu, Trump kembali menggunakan istilah "teroris Islam", istilah yang tak digunakan dalam pemerintahan petahana AS, Barack Obama, untuk menghindari anggapan publik bahwa kata "terorisme" terkait dengan agama Islam.
Sejumlah serangan teror berskala tinggi terjadi di beberapa negara dalam waktu 24 jam. Salah satunya adalah penembakan di sebuah pameran seni di Ankara, Senin (19/12) malam waktu setempat, yang menewaskan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov.
"ISIS dan teroris Islam lainnya yang membantai umat Kristen di berbagai tempat ibadah sebagai bagian dari aksi jihad global mereka. Kelompok teroris ini dan jaringannya di seluruh dunia harus diberantas dari muka bumi," ungkap Trump seperti dikutip AFP, Selasa (20/12).
Dalam pernyataan itu, Trump kembali menggunakan istilah "teroris Islam", istilah yang tak digunakan dalam pemerintahan petahana AS, Barack Obama, untuk menghindari anggapan publik bahwa kata "terorisme" terkait dengan agama Islam.
Sejumlah serangan teror berskala tinggi terjadi di beberapa negara dalam waktu 24 jam. Salah satunya adalah penembakan di sebuah pameran seni di Ankara, Senin (19/12) malam waktu setempat, yang menewaskan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov.
|
Seorang pria bersenjata yang belakangan diketahui merupakan anggota
kepolisian bernama Mevlut Mert Altintas menembak Karlov dari arah
belakang ketika sang dubes sedang menyampaikan kata sambutan.
Setelah menembak Karlov, Altintas sempat berteriak, "Allahu Akbar!" dan "Jangan lupakan Suriah. Jangan lupakan Aleppo. Semua yang ikut serta dalam tirani ini akan bertanggung jawab!" sambil berbalik ke arah pengunjung.
Insiden penembakan ini terjadi di tengah upaya perbaikan hubungan diplomatik antara Istanbul dan Moskow. Kejadian ini juga terjadi saat pertemuan antar menteri luar negeri Rusia, Turki, dan Iran berlangsung di Moskow guna membahas konflik Suriah.
Di hari yang sama, sebuah truk menabrak pasar Natal di pusat kota Berlin, Jerman. Setidaknya 12 orang tewas dan 50 lainnya terluka akibat insiden yang diduga merupakan serangan teror tersebut.
Pihak kepolisian mulai menyelidiki kemungkinan insiden ini merupakan aksi terorisme, tapi hingga kini belum dapat memastikan motif di balik peristiwa tersebut. Serangan ini mengingatkan insiden teror dengan motif serupa di Kota Nice, Perancis, Juli lalu.
Kepolisian Jerman telah menangkap pelaku namun belum dapat memastikan identitas sang sopir truk. Namun, juru bicara kepolisian, Kerstin Ziesmer mengatakan, truk itu berpelat nomor Polandia.
Serangan teror juga mengguncang Kota Zurich, Swiss, pada awal pekan ini. Seorang pria bersenjata menerobos masuk ke sebuah masjid di Pusat Keagamaan Islam di Eisgasse dan melepaskan tembakan secara membabi buta pada Senin malam waktu setempat.
Insiden ini setidaknya melukai tiga orang yang sedang beribadah di mesjid itu. Dua dari tiga korban masih dalam keadaan kritis.
"Hari ini sejumlah serangan teror terjadi di Jerman, Turki, dan Swiss. [Aksi teror] semakin buruk, dunia yang beradab perlu merubah pemikirannya!" kata Trump melalui akun Twitter-nya.
Setelah menembak Karlov, Altintas sempat berteriak, "Allahu Akbar!" dan "Jangan lupakan Suriah. Jangan lupakan Aleppo. Semua yang ikut serta dalam tirani ini akan bertanggung jawab!" sambil berbalik ke arah pengunjung.
Insiden penembakan ini terjadi di tengah upaya perbaikan hubungan diplomatik antara Istanbul dan Moskow. Kejadian ini juga terjadi saat pertemuan antar menteri luar negeri Rusia, Turki, dan Iran berlangsung di Moskow guna membahas konflik Suriah.
Di hari yang sama, sebuah truk menabrak pasar Natal di pusat kota Berlin, Jerman. Setidaknya 12 orang tewas dan 50 lainnya terluka akibat insiden yang diduga merupakan serangan teror tersebut.
Pihak kepolisian mulai menyelidiki kemungkinan insiden ini merupakan aksi terorisme, tapi hingga kini belum dapat memastikan motif di balik peristiwa tersebut. Serangan ini mengingatkan insiden teror dengan motif serupa di Kota Nice, Perancis, Juli lalu.
Kepolisian Jerman telah menangkap pelaku namun belum dapat memastikan identitas sang sopir truk. Namun, juru bicara kepolisian, Kerstin Ziesmer mengatakan, truk itu berpelat nomor Polandia.
Serangan teror juga mengguncang Kota Zurich, Swiss, pada awal pekan ini. Seorang pria bersenjata menerobos masuk ke sebuah masjid di Pusat Keagamaan Islam di Eisgasse dan melepaskan tembakan secara membabi buta pada Senin malam waktu setempat.
Insiden ini setidaknya melukai tiga orang yang sedang beribadah di mesjid itu. Dua dari tiga korban masih dalam keadaan kritis.
"Hari ini sejumlah serangan teror terjadi di Jerman, Turki, dan Swiss. [Aksi teror] semakin buruk, dunia yang beradab perlu merubah pemikirannya!" kata Trump melalui akun Twitter-nya.
Sumber: cnnindonesia.com