Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sri Mulyani Bicara Soal Bank BUMN vs Bank Asing

Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kompetisi yang terjadi antara perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan swasta asing sangat baik. Hal tersebut bisa mendorong perbankan BUMN untuk terus meningkatkan produktivitas.

"Jadi kalau untuk indonesia, kompetisi yang terjadi dimana bank BUMN berkompetisi tidak hanya dengan bank swasta tapi juga oleh bank asing itu akan menimbulkan suasana yang sehat," ujarnya ela-sela seminar bertajuk Unlocking Public and Private Investment in Indonesia: Role of Financial Sector di Hotel Hilton, Bali, Rabu (8/12/2016).

Sebenarnya ini sudah tergambar dalam perjalanan perbankan. Ketika periode 1970-an, perbankan BUMN sangat rendah akan inovasi, khususnya pelanan kepada nasabah. Namun ketika perbankan asing masuk, seluruh perbankan langsung berbenah.

"Itu semuanya bisa muncul instinct itu untuk menjadi lebih baik karena mereka dihadapkan pada kompetisi karena kalau tidak mereka menjadi completion dan hanya dekat dengan pemerintah dan berorientasi hanya menyenangkan pemerintah dan bukan menyenangkan pelanggan dan masyarakat," terangnya.

Perbankan BUMN, menurut Sri Mulyani harus mampu menjalankan dua hal utama. Pertama adalah menjadi kepercayaan masyarakat untuk penyimpanan dana dan kedua sebagai penyalur pembiayaan untuk masyarakat.

"Sehingga manfaatnya kembali lagi bagi masyarakat, kemampuan mereka berinovasi dan berkreasi untuk melakukan ekspansi itu tergantung dari kemampuan mereka utnuk terus melihat opportunity," tegas Sri Mulyani.

Perbankan sekarang sudah berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peran perbankan sangat dibutuhkan untuk mendorong perekonomian nasional

"OJK harus meyakinkan bahwa bank-bank itu merupakan tepat yang dipercaya oleh public untuk meletakan uang dia harus dikelola dengan baik, ada GCG yang bagus, ada risk mangement yang bagus ada portofolio yang bagus yang bisa menggambarkan seluruhnya bahwa lembaga ini merupakan lembaga perantara good intermediary instituion yang efisien dan efektif dibutuhkan oleh perekonomian Indonesia," tukasnya. 




 Sumber: detik.com