Sosok Dodi Triyono, Korban Pembunuhan Pulomas
![]() |
Kediaman mendiang Dodi Triyono, korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi) |
Jakarta, Sosok Dodi Triyono, korban pembunuhan di kawasan
Pulomas Utara, Jakarta Timur dikenal sebagai sosok ramah. Selain sebagai
Ketua RT 12 RW 06 Pulomas, Jakarta Timur, Dodi juga merupakan salah
satu penggagas pembangunan perumahan elite di kawasan Jakarta Timur
tersebut.
Beni (64), salah satu anak buah Dodi di kepengurusan RT 12, mengatakan, Dodi semasa hidupnya merupakan sosok ramah, supel, dan juga pemimpin yang bijak.
"Tahun 2007 kami mulai bangun perumahan di sini, selesai sekitar 2009, beliau langsung jadi Ketua RT sampai sekarng, hingga beliau meninggal," kata Beni saat ditemui di rumah duka, kawasan Pulomas Residance, Jakarta Timur, Rabu (28/12).
Mendiang Dodi dan kedua putrinya saat ini disemayamkan di rumah duka di Pulomas Residance yang juga merupakan rumah dari istri ketiga Dodi.
"Ya kaget, beliau juga tinggal di rumah itu (TKP) karena rumah ini lagi di renovasi, tidak menyangka yah Ibu (istri ketiga) juga saat ini kan sedang hamil tujuh bulan, makanya tidak menyangka," kata Beni.
Beni (64), salah satu anak buah Dodi di kepengurusan RT 12, mengatakan, Dodi semasa hidupnya merupakan sosok ramah, supel, dan juga pemimpin yang bijak.
"Tahun 2007 kami mulai bangun perumahan di sini, selesai sekitar 2009, beliau langsung jadi Ketua RT sampai sekarng, hingga beliau meninggal," kata Beni saat ditemui di rumah duka, kawasan Pulomas Residance, Jakarta Timur, Rabu (28/12).
Mendiang Dodi dan kedua putrinya saat ini disemayamkan di rumah duka di Pulomas Residance yang juga merupakan rumah dari istri ketiga Dodi.
"Ya kaget, beliau juga tinggal di rumah itu (TKP) karena rumah ini lagi di renovasi, tidak menyangka yah Ibu (istri ketiga) juga saat ini kan sedang hamil tujuh bulan, makanya tidak menyangka," kata Beni.
|
Beni melanjutkan, semasa hidup Dodi kerap kali menerima tamu dari
kalangan elite karena terkait dengan statusnya sebagai arsitektur. "Iya
kan beliau ini arsitek, pasti temannya banyak," kata Beni.
Sementara itu, Rusli Sabhani, Wali Kelas Diona Erika, turut hadir untuk menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga muridnya ini. Diona merupakan putri pertama dari istri kedua Dodi, yang juga korban meninggal dalam pembunuhan.
Rusli terkejut mendengar kabar muridnya beserta keluarga telah meninggal sebagai korban pembunuhan sadis. "Tidak menyangka, saya baru baru ini telah bertemu beliau dan Diona, mereka sehat dan aktif," kata Rusli.
Dia menyatakan, Dodi adalah sosok ayah yang aktif untuk membahas masa depan anaknya.
"Lima hari lalu saya bertemu dengan beliau dan Diona, bahas sekolahnya Diona karena dia anak baru di sekolah, Agustus baru masuk karena pindahan, beliau sangat aktif terkait masa depan putrinya," kata Rusli.
Diona, kata Rusli, merupakan anak yang ramah.
"Diona ini dewasa, dan selama ini memang dekat dengan ayahnya karena dia memang tinggal dengan ayahnya setelah bercerai," kata Rusli.
Pembunuhan sadis terjadi di kediaman Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebanyak 11 orang ditemukan di kamar mandi sempit berukuran 1,5 meter x 1,5 meter pada Selasa (27/12) pagi.
Enam orang meninggal yakni Dodi (59), dan dua putrinya Diona (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), teman Gemma, Amel (10) dan dua sopir korban Yanto dan Tasrok (40).
Lima orang lainnya selamat dan dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan, yakni putri kedua Dodi bernama Anet (13), pembantu bersih-bersih dan pengasuh Emy (41) dan Santi (22) serta dua orang pembantu Fitriani dan Windy (23).
Sementara itu, Rusli Sabhani, Wali Kelas Diona Erika, turut hadir untuk menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga muridnya ini. Diona merupakan putri pertama dari istri kedua Dodi, yang juga korban meninggal dalam pembunuhan.
Rusli terkejut mendengar kabar muridnya beserta keluarga telah meninggal sebagai korban pembunuhan sadis. "Tidak menyangka, saya baru baru ini telah bertemu beliau dan Diona, mereka sehat dan aktif," kata Rusli.
Dia menyatakan, Dodi adalah sosok ayah yang aktif untuk membahas masa depan anaknya.
"Lima hari lalu saya bertemu dengan beliau dan Diona, bahas sekolahnya Diona karena dia anak baru di sekolah, Agustus baru masuk karena pindahan, beliau sangat aktif terkait masa depan putrinya," kata Rusli.
Diona, kata Rusli, merupakan anak yang ramah.
"Diona ini dewasa, dan selama ini memang dekat dengan ayahnya karena dia memang tinggal dengan ayahnya setelah bercerai," kata Rusli.
Pembunuhan sadis terjadi di kediaman Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebanyak 11 orang ditemukan di kamar mandi sempit berukuran 1,5 meter x 1,5 meter pada Selasa (27/12) pagi.
Enam orang meninggal yakni Dodi (59), dan dua putrinya Diona (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), teman Gemma, Amel (10) dan dua sopir korban Yanto dan Tasrok (40).
Lima orang lainnya selamat dan dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan, yakni putri kedua Dodi bernama Anet (13), pembantu bersih-bersih dan pengasuh Emy (41) dan Santi (22) serta dua orang pembantu Fitriani dan Windy (23).
Sumber: cnnindonesia.com