Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serangan Bom di Gereja Kairo, 25 Tewas

Serangan bom menghancurkan sebagian besar bangunan Gereja Kristen Koptik di Mesir, Minggu (11/12). Setidaknya 25 orang tewas dalam insiden tersebut. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah bom meledak di gereja dekat Katedral Koptik Kairo di tengah misa, Minggu (11/12) dan menewaskan setidaknya 25 orang. Serangan tersebut merupakan yang terparah yang ditujukan pada kaum Kristen Koptik di Mesir.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab terhadap serangan bom tersebut. Namun Kristen Koptik yang dianut sekitar 10 persen warga Mesir, kerap jadi sasaran para jihadis.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Mesir manyatakan, serangan tersebut juga melukai 31 orang.

Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengutuk keras aksi tersebut dan menetapkan waktu berkabung nasional selama tiga hari. Dia juga telah menelepon Paus Koptik Tawadros II untuk mengucapkan bela sungkawa.

Ledakan terjadi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat di Gereja Saint Peter dan Saint Paul, yang lokasinya bersebelahan dengan Katedral Saint Mark, yang dipimpin oleh Paus Koptik.

Melansir AFP, pihak berwajib menyebut ledakan tersebut berasal dari TNT seberat 12 kilogam. Bahan peledak berkekuatan tinggi itu merusak sebagian besar ruang doa, memecahkan seluruh kaca gereja dan menghancurkan lantai marmer.

Banyak darah berceceran di dalam gereja. Terlihat juga sepatu, robekan baju, dan barang-barang milik jemaat yang hancur terkena ledakan.

“Saya tengah meninggalkan gereja saat mendengar ledakan keras. Terlihat asap tebal dan orang-orang berteriak serta berlarian,” kata Jackline Abdel Shahid, salah satu korban selamat.

“Ambulans berdatangan dan mereka terlihat terus-menerus membawa bagian tubuh seseorang. Seluruh gereja penuh darah. Pecahan kaca dimana-mana. Semua orang menangis dan berteriak,” paparnya.

Pendeta Gebrail Ebeid menyayangkan pemerintah yang dinilai lamban mencegah datangnya serangan. Ebeid juga menyebut pemerintah tidak melakukan upaya perlindungan yang cukup terhadap komunitas Nasrani.

“Ini merupakan tanggung jawab pemerintah. Ledakan terjadi di dalam gereja,” ujar Ebeid.

“Dimana pasukan keamanan saat semua ini terjadi. Sekarang mereka ada dimana-mana, tapi semua sudah terlambat.”

Puluhan orang berkumpul di luat gereja setelah ledakan. Mereka melakukan aksi demonstrasi dan menuntut Menteri Dalam Negeri Mesir mengundurkan diri.

Sempat terjadi aksi saling dorong dengan polisi karena massa berusaha melewati garis polisi.

Menteri Dalam Negeri Mesir Magdy Abdel Ghaffar bergegas menuju lokasi pemboman setelah ledakan terjadi. Sementara Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail langsung memerintahkan kepolisian mencari pelaku pemboman.

“Umat Islam dan Kristen di Mesir saling berpegangan tangan dan menyatakan perlawanan terhadap terorisme,” ujar Ismail.

Serangan terhadap kaum Kristen Koptik tersebut merupakan yang terburuk, setelah aksi bom bunuh diri yang menewaskan 20 jemaat di sebuah gereja di Alexandria, 2011 silam.

“Insiden ini harus dianggap sebagai tamparan bagi otoritas Mesir karena upaya mereka yang kurang dalam melindungi kaum Kristen Koptik,” tulis Amnesty International dalam sebuah pernyataan resmi.

Sementara, pemimpin Islam Sunni Mesir Sheikh Ahmed al-Tayeb mengatakan serangan bom tersebut merupakan kejahatan besar bagi seluruh warga Mesir.

Gereja Saint Peter dan Saint Paul merupakan salah satu gereja koptik bersejarah di Mesir. Gereja itu digunakan sebagai lokasi misa besar, karena Katedral Saint Mark tengah direnovasi.

Kaum Koptik di Mesir kerap mendapatkan perlakukan diskriminatif saat Hosni Mubarak berkuasa. Mereka juga sering menjadi sasaran serangan berdarah yang menimbulkan korban jiwa.

Selama beberapa tahun terakhir, setidaknya, 40 gereja di Mesir menjadi korban serangan. Kebanyakan serangan dilakukan oleh militan ISIS.

Serangan di Mesir, tidak hanya menargetkan kaum Kristen. Sebelumnya, Jum’at (9/12) terjadi serangan bom di pos pemeriksaan polisi di kawasan Talibiya, Kairo, sebelum waktu Salat Jum’at. Enam orang tewas akibat insiden tersebut.
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com