Pekerjaan Dan Nilai Anda Adalah Dua Hal Yang Berbeda
Bacaan Hari ini:
Pengkhotbah 4:4 "Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala
kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain.
Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin."
______________________________Kita bisa punya banyak alasan untuk bekerja lembur. Kadang karena alasan mencari nafkah untuk keluarga. Atau mungkin juga kita bersikeras begitu pentingnya pekerjaan kita, sampai-sampai bila kita mengurangi kecepatan, artinya kita lalai.
Tapi biasanya, yang menjadi alasan utama ialah masalah nilai-nilai. Kita mulai menghargai hal-hal yang salah. Khususnya, kita lebih menghargai hal mengumpulkan kekayaan atau barang-barang di atas segalanya.
Alkitab mengatakan, "Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin" (Pengkhotbah 4:4).
Tuhan mengatakan bahwa kita punya dua pilihan: Kita bisa menghabiskan seluruh waktu kita mencoba menandingi gaya hidup keluarga Jones, atau kita bisa melupakan itu semua dan mengurangi tingkat stres kita. Namun, kita tak bisa memiliki keduanya.
Begitulah bagaimana nilai-nilai menjadi masalah. Apakah Anda ingin punya lebih banyak barang mewah, atau apakah Anda ingin sedikit stres tapi mempunyai lebih banyak waktu dengan keluarga Anda? Pilihan ada pada Anda.
Kapan cukup itu berarti cukup? Anda bisa menang dalam perlombaan kekayaan atau kekuasaan, namun tetap saja itu tak kan membuat Anda sukacita.
Yesus berkata seperti ini: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya" (Markus 8:36). Ayat ini jika diaplikasikan ke dunia modern, "Apa gunanya seorang pria menjadi pemimpin bagi perusahaannya sendiri tapi kehilangan anak-anak atau istrinya? "
Jawabannya sederhana? Itu tidak enak sama sekali. Pekerjaan Anda dan nilai-nilaI yang Anda junjung tinggi ialah dua hal yang berbeda. Banyak dari Anda tumbuh dengan dicap sebagai anak yang tak berguna, dan ketika Anda dewasa, Anda mencoba membuktikan kepada semua orang bahwa mereka salah. Di benak Anda, Anda berkata pada diri sendiri, "Aku akan menunjukkan kepada mereka. Aku akan membuktikan bahwa mereka salah."
Anda bekerja lebih keras daripada yang lainnya, namun seberapa keras
Anda bekerja, itu tak pernah cukup buat Anda. Dan ketika saatnya Anda
mulai beristirahat, Anda mendengar ada suara yang menghantui, berbunyi,
"Ayo, bekerja lebih keras lagi. Ada seseorang yang sedang mengejarmu!
"Anda perlu menyingkirkan suara itu. Suara itu hanya menyuarakan
kebohongan.
Sebagai seorang pendeta, saya kerap mendampingi orang yang sekarat, kemudian meninggal. Saya telah melihat banyak orang mengambil napas terakhir mereka, kadang-kadang di rumah sakit, kadang-kadang di rumah, dan kadang-kadang di tempat kejadian. Di antara mereka, tak pernah saya mendengar ada seorang pun yang berkata dengan napas sekarat mereka, "Kalau saja saya menghabiskan lebih banyak waktu di kantor."
Tidak ada seorang pun.
Bukankah Anda pikir ini sudah waktunya untuk menyusun kembali nilai-nilai apa yang Anda hargai?
Renungkan hal ini:
Bagaimana Anda selama ini melihat terlalu banyak bekerja mempengaruhi keluarga Anda?
Bila selama ini Anda seperti dikejar-kejar oleh pekerjaan, menurut Anda apa yang menjadi penyebab utamanya?
Dalam hal apa Anda terkadang menyamakan pekerjaan Anda dengan nilai Anda?
Jangan mengejar harta kekayaan, kejarlah Kerajaan Surga
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
Gambar : google.com
Gambar : google.com