Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pebisnis Muslim Irak Dirikan Pohon Natal Tertinggi di Baghdad

Ilustrasi pohon Natal (Thinkstock/LaraIrimeeva)
Jakarta,  Seorang pebisnis Muslim asal Irak, Yassir Saad, mendirikan pohon Natal tertinggi di Baghdad sebagai wujud solidaritas terhadap kaum Nasrani yang terusir dari negaranya.

Demi membawa damai di tengah Natal ini, Saad merogoh kocek hingga US$24 ribu atau setara Rp321 juta untuk membangun pohon setinggi 25 meter dan berdiameter 10 meter itu agar warga Irak dapat "melupakan penderitaan" akibat pertempuran melawan ISIS.

"Saya harap semua warga Kristen Irak dapat kembali ke Irak dan kembali menjalani kehidupan yang normal dan damai," ujar Saad sebagaimana dikutip The Independent, Minggu (18/12).
Sejak Amerika Serikat menginvasi perang di Irak pada 2003 hingga kini memimpin koalisi penggempur ISIS, komunitas Kristen di negara itu kerap didiskriminasi.

Pada 2014, ISIS merebut Mosul, kota terbesar kedua di Irak yang awalnya merupakan wilayah dengan penduduk paling beragam.

Namun sejak ISIS berkuasa di tanah tersebut, para militan akan menandai rumah para umat Kristen dengan huruf "N" yang merupakan bentuk sindiran bagi Nasrani.

Mereka mengancam para warga Kristen untuk segera berganti haluan agama menjadi Islam. Jika tidak, pilihannya hanya angkat kaki atau mati.

Kini, hanya sekitar 20 hingga 30 orang Kristen yang masih mampu bertahan di Mosul, sedangkan sisanya sudah kabur ke daerah sekitar. Meski berhasil kabur, rumah mereka kerap dihancurkan atau dijarah.

Tak hanya Kristen, ISIS juga kerap menganiaya komunitas lain, seperti etnis Yazidi. Pada 3 Agustus 2014, ISIS menyerang Kota Sinjai untuk memusnahkan Yazidi dalam upaya "pemurnian" Irak.

Hingga kini, kaum Yazidi masih terus didera kekerasan oleh ISIS. Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menyebut ISIS melakukan genosida terhadap Yazidi.

Di tengah pertumpahan di Irak, Saad berharap warga Irak setidaknya dapat merasakan kedamaian ketika melintasi taman tempat pohon Natal itu didirikan.

Seorang pengunjung taman tersebut, Saba Ismael, pun sangat menikmati keberadaan pohon tersebut di tengah Baghdad. Menurutnya, pohon itu "merupakan wujud damai dan kasih." 
 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com