Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesaksian yang Tersisa di Pulomas

Jakarta, Akhir pekan adalah hari ketika Bibih (43) bisa meluangkan waktu menelpon istri dan anaknya untuk sekadar basa-basi  menanyakan kabar satu sama lain.

Emi (41), istri Bibih, memilih hijrah ke Jakarta untuk menjadi pekerja rumah tangga. Dia membawa anak perempuannya, Santi (22). Mereka meninggalkan Bibih yang memilih setia di kampung halaman, Sukabumi.

Hari itu, Sabtu (24/12), Emi bercengkerama dengan obrolan seadanya. Menceritakan pekerjaan dan kegiatannya selama bekerja di rumah majikan.

Komunikasi mingguan suami-istri saat itu berjalan sebagaimana biasa. Sampai akhirnya Bibih dibuat kaget oleh tayangan berita televisi yang menayangkan tragedi penyekapan satu keluarga di sebuah Perumahan Pulomas, Jakarta Timur.

Rumah itu tak lain tempat Emi bekerja dan menetap bersama anaknya, Santi.

"Istri dan anak saya baru tiga minggu bekerja di rumah Pak Dodi," kata Bibih saat ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (28/12).

Dodi Triono adalah kepala keluarga sekaligus pemilik rumah tempat Emi bekerja. Emi dan Santi bisa bekerja di rumah keluarga Dodi karena kenal dengan Yanto, sopir keluarga Dodi yang menjadi korban tewas dalam pembunuhan.

Bibih tak menyangka malapetaka menimpa perempuan yang telah membina rumah tangga dengannya selama 25 tahun itu. Dia mengatakan komunikasi Emi dengan keluarganya di Sukabumi selama ini lancar.

Tidak ada percakapan yang mengarah pada suatu kecurigaan apapun dari istri yang telah melahirkan tiga anak itu.

"Selama kami komunikasi, istri saya tidak pernah bercerita soal adanya kejadian yang aneh-aneh di rumah itu seperti pertengkaran," kata Bibih usai menjenguk Emi di RS Kartika Pulomas.

Bibih masih bisa menjenguk Emi dan Santi karena istri dan anak sulungnya itu menjadi dua dari lima korban selamat peristiwa penyekapan. Tak ada luka berarti dari tubuh mereka.

"Hanya kalau ibu Emi, ada memar-memar di bagian betis," ujar Wawan, kerabat Bibih yang ikut menjenguk ke rumah sakit. Dia mengatakan, baik Emi maupun Santi kini sudah bisa berbicara dengan lancar.

Pihak keluarga belum bisa memastikan kesiapan Emi dan Santi untuk memberikan keterangan pada kepolisian --sebuah kesaksian yang akan mengungkap detail kronologi tragedi penyekapan satu keluarga. "Tergantung perkembangan kondisi istri dan anak saya saja," kata Bibih.

Emi dan Santi menjadi dua dari lima korban selamat pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Ketiga korban selamat lainnya adalah Zanette Kslila Azaria, Fitriani dan Windy yang juga dirawat di RS Kartika Pulomas.

Sedangkan enam korban tewas dalam peristiwa tersebut adalah Dodi Triono, dua putri Dodi, seorang teman putri Dodi dan dua orang sopir keluarga.

Dodi dan kedua putrinya telah dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sedangkan teman putri korban yang bernama Amel dikebumikan di Bekasi. Sementara kedua sopir keluarga Dodi akan dimakamkan di kampung halamannya masing-masing. 




Sumber: cnnindonesia.com 
Gambar: Google