Kapolri: Teroris Tangerang Berkaitan dengan Pelaku Bom Bali
![]() |
Satu dari empat terduga teroris Tangerang Selatan pernah berhubungan dengan anak buah Dulmatin di LP Cipinang, Jakarta. (REUTERS/Darren Whiteside) |
Jakarta,
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyebut
empat terduga teroris yang ditindak Detasemen Khusus 88 Antiteror di
Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12), memiliki hubungan dengan anak
buah pelaku Bom Bali, Dulmatin alias Djoko Pitono. Tito menuturkan hal
itu saat meninjau tempat kejadian perkara.
"Kelompok ini terkait dengan salah satu anak buah Dulmatin. Namanya Abu Haikal. Dia ditahan di LP Cipinang, Jakarta," tutur Tito.
Tito, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengatakan para terduga teroris di Tangerang Selatan itu, masing-masing bernama Adam, Omen, Irwan dan Helmi, pernah dipidana karena kasus kekerasan. Saat mendekam di LP Cipinang itulah, kata Tito, satu dari empat orang itu bertemu dengan Abu Haikal.
Berdasarkan catatan, Polri menyebut Dulmatin sebagai tokoh senior Jamaah Islamiyah di kawasan Asia Tenggara. Sempat buron setalah Bom Bali, pada tahun 2010 Dulmatin tewas saat menghindari penangkapan polisi di Pamulang, Tangerang.
"Kelompok ini terkait dengan salah satu anak buah Dulmatin. Namanya Abu Haikal. Dia ditahan di LP Cipinang, Jakarta," tutur Tito.
Tito, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, mengatakan para terduga teroris di Tangerang Selatan itu, masing-masing bernama Adam, Omen, Irwan dan Helmi, pernah dipidana karena kasus kekerasan. Saat mendekam di LP Cipinang itulah, kata Tito, satu dari empat orang itu bertemu dengan Abu Haikal.
Berdasarkan catatan, Polri menyebut Dulmatin sebagai tokoh senior Jamaah Islamiyah di kawasan Asia Tenggara. Sempat buron setalah Bom Bali, pada tahun 2010 Dulmatin tewas saat menghindari penangkapan polisi di Pamulang, Tangerang.
|
Tak hanya itu, Tito menyebut para terduga teroris itu juga berada dalam
jaringan yang sama dengan Ivan Armadi Hasugihan. Ivan adalah pelaku
penyerangan terhadap pastor Gereja Santo Yoseph, Medan.
Sebelum penindakan Rabu pagi tadi, Tito berkata, personel kepolisian telah mengikuti aktivitas empat terduga teroris tersebut.
Merujuk keterangan Divisi Humas Mabes Polri, kepolisian mengetahui keberadaan kelompok Tangerang Selatan itu dari Dian Yulia Novi.
Dian adalah tersangka tindak pidana terorisme yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Ia dituduh merencanakan aksi bom bunuh diri atau sebagai calon pengantin dengan bom dalam bentuk alat memasak nasi.
Pada penangkapan pagi tadi, tiga terduga teroris tewas dalam baku tembak. Tito berkata, personelnya menemukan satu pucuk revolver yang digunakan para terduga teroris untuk menyerang polisi.
Adapun, tiga dari lima bom yang ditemukan di lokasi kejadian telah diledakkan polisi. Tito menyebut bom tersebut berdaya ledak rendah berbahan dasar potasium nitrat.
Sebelum penindakan Rabu pagi tadi, Tito berkata, personel kepolisian telah mengikuti aktivitas empat terduga teroris tersebut.
Merujuk keterangan Divisi Humas Mabes Polri, kepolisian mengetahui keberadaan kelompok Tangerang Selatan itu dari Dian Yulia Novi.
Dian adalah tersangka tindak pidana terorisme yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Ia dituduh merencanakan aksi bom bunuh diri atau sebagai calon pengantin dengan bom dalam bentuk alat memasak nasi.
Pada penangkapan pagi tadi, tiga terduga teroris tewas dalam baku tembak. Tito berkata, personelnya menemukan satu pucuk revolver yang digunakan para terduga teroris untuk menyerang polisi.
Adapun, tiga dari lima bom yang ditemukan di lokasi kejadian telah diledakkan polisi. Tito menyebut bom tersebut berdaya ledak rendah berbahan dasar potasium nitrat.
Sumber: cnnindonesia.com