Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Densus Tangkap Jaringan Teroris Batam di Deli Serdang

Selain di Tangerang Selatan dan Sumatera Barat, Densus 88 juga menangkap terduga teroris di Deli Serdang, Sumatera Barat. (Ilustrasi foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta,  Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris benama Syafii di Jalan Deli Tua, Dusun 3 Ajo Baho, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Syafii ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan Syafii adalah anggota kelompok teroris Khatibah Gigih Rahmat (KGR) yang pernah dibekuk di Batam, Kepulauan Riau pada Agustus silam.

"Seorang terduga teroris berinsial S ditangkap di Sumatera Utara merupakan daftar pencarian orang kelompok KGR di Batam," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).

Menurut Martinus, Syafii melarikan diri saat enam rekannya dibekuk Densus 88 di Batam. Keenam rekan Syafii itu berinsial GRD, TS, ES, T, HGY, dan MTS.

Ketika penggeledahan di kediaman Syafii, Densus 88 menemukan beberapa buku tentang cara merakit bom. Syafii kini telah diamankan di Markas Komando Brimob Daerah Sumatera Utara untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Saat penggeledahan tidak ditemukan bom, hanya buku terkait kegiatan yang bersangkutan saja," kata Martinus.

Penangkapan enam orang terduga teroris kelompok KGR di Batam, diduga memiliki jaringan dengan Bahrun Naim. KGR juga diduga terkait dengan pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resort Surakarta sehari jelang lebaran 2016 dan otak serangan terorisme di Jakarta, pada Januari lalu.

Kelompok KGR diduga melakukan kegiatan terorisme, seperti menampung dua orang kelompok etnis Muslim-Turkic di Xinjiang, China (Uighur) di Batam, yakni Doni yang sudah dideportasi dan Ali yang tertangkap di Bekasi saat malam Natal 2015 bersama Abus Mus'ab.

Selain itu, kelompok KGR juga pernah merencanakan peluncuran roket dari Batam dengan tujuan Marina Bay, Singapura.

Selanjutnya, kelompok ini juga berperan dalam memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah melalui Turki. Mereka pun menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim. 
 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com