Bangun Jalan Tol Pertama Kalimantan 95 Km, Berapa Biayanya?
![]() |
Foto: Fadhly Fauzi Rachman |
Jakarta - Pemerintah berencana menambah panjang rute jalan tol
pertama di Kalimantan. Dari semula hanya Balikpapan-Samarinda, menjadi
tersambung hingga Bontang. Ada 95 kilometer (km) yang harus dibangun
untuk menghubungkan Samarinda-Bontang dengan jalan tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, mengungkapkan rencana penyambungan jalan tol itu sendiri diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat. Bahkan, Pemprov Kalimantan Timur telah memiliki hitung-hitungan kajian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek jalan tol tersebut.
Herry juga mengatakan, dari proyek ini Pemprov setempatlah yang paling antusias dalam mendorong pembangunan proyek ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menyetujui usulan dari pembangunan proyek ini.
"Dari Pemprov sudah ada kajiannya. Jadi kalau kita lihat, untuk tol yang Sumatera itu kan pusat yang mendorong daerah, tapi kalau ini (Bontang) usahanya luar biasa. Dari sisi tanah, dia bilang 'tanah saya'. Kalau yang lain kan enggak," ungkap Herry kepada detikFinance di kantornya, Jakarta, Selasa (20/12/2016).
"Karena dia melihat kalau ini dibangun pasti luar biasa di sana, enggak ada yang mubazir kalau bangun jalan," terang dia.
Harry pun mengatakan, Pemprov setempat telah memiliki hitung-hitungan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini. Dari hitung-hitungan Pemprov, keluar nilai sebesar Rp 9,6 triliun.
"Kita belum hitung, itu baru Pemprov sana yang sudah hitung, sebesar Rp 9,6 triliun. Ini hitungannya mereka tahun 2013. Dari angka itu tahun 2013, berarti kan itu mengacu ke rute yang mana, kondisi yang seperti apa, nanti dievaluasi lagi," terangnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, mengungkapkan rencana penyambungan jalan tol itu sendiri diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat. Bahkan, Pemprov Kalimantan Timur telah memiliki hitung-hitungan kajian biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek jalan tol tersebut.
Herry juga mengatakan, dari proyek ini Pemprov setempatlah yang paling antusias dalam mendorong pembangunan proyek ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menyetujui usulan dari pembangunan proyek ini.
"Dari Pemprov sudah ada kajiannya. Jadi kalau kita lihat, untuk tol yang Sumatera itu kan pusat yang mendorong daerah, tapi kalau ini (Bontang) usahanya luar biasa. Dari sisi tanah, dia bilang 'tanah saya'. Kalau yang lain kan enggak," ungkap Herry kepada detikFinance di kantornya, Jakarta, Selasa (20/12/2016).
"Karena dia melihat kalau ini dibangun pasti luar biasa di sana, enggak ada yang mubazir kalau bangun jalan," terang dia.
Harry pun mengatakan, Pemprov setempat telah memiliki hitung-hitungan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini. Dari hitung-hitungan Pemprov, keluar nilai sebesar Rp 9,6 triliun.
"Kita belum hitung, itu baru Pemprov sana yang sudah hitung, sebesar Rp 9,6 triliun. Ini hitungannya mereka tahun 2013. Dari angka itu tahun 2013, berarti kan itu mengacu ke rute yang mana, kondisi yang seperti apa, nanti dievaluasi lagi," terangnya.
Sumber: detik.com