Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

EMPAT SUKHOI AKAN DISIAGAKAN DI KUPANG

Penempatan Sukhoi di Kupang berkaitan dengan upaya menjaga perbatasan Indonesia bagian selatan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta,  TNI Angkatan Udara akan menempatkan empat jet tempur Sukhoi di Pangkalan Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rencana tersebut berkaitan dengan pengamanan wilayah Indonesia bagian selatan.

"Saat ini kami sedang membangun hanggar baru untuk mempersiapkan kedatangan sejumlah pesawat tempur jenis Sukhoi di NTT," ujar Komandan Lanud El Tari Kolonel Jorry Koloay di Kupang, Kamis (6/10), seperti dilansir Antara.

Tidak hanya hanggar, personel yang khusus bertugas merawat Sukhoi juga akan ditempatkan di lanud tersebut. Proyek ini merupakan bagian dari program lima tahunan yang disusun Markas Besar TNI.

Jorry mengatakan, keberadaan pesawat tempur di Kupang penting untuk menjaga stabilitas kawasan. Daerah itu berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.

"Provinsi ini (NTT) juga memiliki banyak pulau-pulau kecil di daerah terluar, sehingga penempatan pesawat tempur itu akan sangat membantu," tuturnya.

Jorry menyebut TNI AU memang mempersiapkan Lanud El Tari menjadi pangkalan udara utama di sisi selatan Indonesia.

Lanud El Tari saat ini masih berstatus tipe B. Konsekuensinya, tidak terdapat skuadron udara di pangkalan tersebut. Berdasarkan catatan Komando Operasi TNI AU II, lanud itu baru memiliki sekitar 200 personel dari kebutuhan standar yang mencapai 350 orang.

Untuk meningkatkan pertahanan di perbatasan, Jorry mengatakan, TNI AU juga mewacanakan pembentukan satuan radar baru di Sumba Barat Daya.

"Untuk menjadikan Lanud El Tari sebagai pangkalan udara di bagian selatan Indonesia maka satuan radar juga harus dibangun wilayah NTT," ujarnya.

Kini, pengawasan pertahanan udara untuk kawasan NTT dilakukan Satuan Radar 226 yang berlokasi di Buraen, Kupang. Satuan itu berinduk ke Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II.

Satuan Radar 226 dibentuk tahun 2001 sebagai relokasi atas Satuan Radar 251 yang tadinya beroperasi di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Situs Kohanudnas merilis, Buraen dipilih karena dekat dengan objek vital nasional berupa minyak dan gas yang berada di Celah Timor.
 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com