Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

1 JUTA TURIS ASING KUNJUNGI INDONESIA SEPANJANG AGUSTUS 2016

Jakarta,  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing pada Agustus lalu mencapai 1,03 juta kunjungan atau tumbuh 13,9 persen dibandingkan Agustus 2015 sebanyak 911,7 ribu kunjungan.

"Kedatangan wisman pada Agustus 2016 sebesar 1,03 juta. Ini menggembirakan karena ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kita, di mana kunjungan wisman masuk pada ekspor jasa," tutur Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Senin (3/10).

Kendati demikian, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kedatangan turis asing pada Agustus lalu turun tipis 0,07 persen.

Secara kumulatif, total kunjungan wisman selama periode Januari-Agustus 2016 mencapai 7,36 juta kedatangan atau naik 8,39 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 6,79 juta kunjungan.

Turis asal China mendominasi jumlah kunjungan turis pada Agustus lalu sebesar 151.054 kunjungan atau mengambil porsi sebesar 14,99 persen.

"Hal ini seiring pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Tiongkok dan juga kenaikan pendapatan per kapita di sana," ujarnya.

Kemudian, porsi turis asal Australia mengekor sebesar 10,49 persen, Singapura 9,96 persen, Malaysia 9,85 persen, dan Jepang 5,64 persen.

Lebih lanjut, kunjungan wisman Juni 2016 tertinggi terjadi melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai, Bali, yakni mencapai 437, 93 ribu kunjungan. Angka tersebut diikuti oleh Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 270,49 ribu kunjungan, dan Batam yang mencapai 99,72 ribu kunjungan.
Menariknya, kenaikan jumlah kunjungan wisman sepanjang Agustus 2016 dibandingkan tahun lalu tak diiringi dengan perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang. Di 27 provinsi, TPK hotel berbintang turun 0,4 poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 55,21 persen. Namun, jika dibandingkan bulan sebelumnya, TPK Agustus masih naik 1,44 poin.

Lebih lanjut, TPK hotel berbintang tertinggi tercatat di Provinsi Bali mencapai 72,4 persen. Kemudian, diikuti Sulawesi Utara sebesar 68,85 persen, dan Sulawesi Tengah 61,17 persen. Sementara, TPK Hotel Berbintang terendah ada di Sulawesi Tenggara sebesar 37,05 persen.

Dari sisi klasifikasi hotel, TPK hotel bintang V paling dominan, yakni mencapai 64,53 persen. Sementara, TPK hotel kelas bintang I merupakan yang terendah, yakni 43,28 persen.
 
 
 
 
 
Sumber: cnnindonesia.com
Gambar: Google