WCC MOHON DUKUNGAN DOA KELAPARAN DI NIGERIA
KADUNA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja
Dunia (WCC) memohon dukungan perhatian dan doa bagi rakyat Nigeria yang
dilanda kelaparan.
Seperti diberitakan situs resmi WCC, oikoumene.org, hari
Rabu (14/9), Sekretaris Umum WCC, Olav Fykse Tveit menyebut dalam
beberapa tahun terakhir, Dewan Gereja Dunia telah memiliki keterlibatan
berkelanjutan dan proaktif untuk perdamaian di Nigeria.
“WCC berkomitmen kuat berjalan bersama dalam solidaritas pastoral
dengan orang-orang dari Nigeria, dengan mereka yang menderita, atau
menderita, sebagai individu, sebagai keluarga dan sebagai masyarakat,”
kata Tveit.
“Saya percaya setiap konflik dan kekerasan bermotif agama di Nigeria
akhirnya harus diselesaikan oleh orang Nigeria sendiri,” kata dia.
Satu pekan setelah WCC dan "Royal Aal Al Bayt Institute for Islamic
Thought" bekerja sama meresmikan “International Centre for Inter-Faith
Peace and Harmony (ICIPH)” atau Pusat Perdamaian Antariman dan
Harmonisasi Dunia di Kaduna, Nigeria, negara tersebut dilanda kelaparan
yang mengundang keprihatinan dunia internasional termasuk gereja.
ICIPH terletak di Kaduna. Wilayah tersebut merupakan tempat yang
menjadi saksi bisu lebih dari 20.000 orang yang meninggal dunia dalam
berbagai konflik selama tiga dekade terakhir.
Tveit menegaskan dengan diresmikannya ICIPH yakni agar seluruh umat
manusia datang dengan tujuan damai. “Kami datang ke sini sebagai
peziarah, Muslim dan Kristen, untuk mencari kehendak Allah untuk
keadilan dan perdamaian,” kata Tveit.
Kelaparan Nigeria
Menurut UNICEF, saat ini di Nigeria 4,5 juta orang membutuhkan
bantuan, dan satu juta orang berada dalam bahaya gizi buruk, data dari
UNICEF juga menyebut wilayah Nigeria yang dilanda krisis pangan yakni di
timur laut.
Penyebab utama dari krisis pangan menurut laporan media Inggris Raya Independent
yakni meningkatnya kekerasan yang dilakukan ekstremis Boko Haram.
Sejak 2009 puluhan ribu orang meninggal dunia, dan jutaan telah dipaksa
meninggalkan rumah mereka sehingga setiap penduduk Nigeria tidak dapat
bercocok tanam dan menghasilkan makanan yang mereka butuhkan.
Menurut Kepala Bagian Gizi UNICEF di Nigeria, Arjan De Wagt saat ini
seluruh dunia tidak menyadari betapa buruk bencana tersebut.
Dia menambahkan Nigeria sebagai bagian dari dunia internasional harus terbuka untuk mendapat dukungan perdamaian.
“Saat negara tersebut dilanda krisis pangan, kami berharap akan lebih
banyak organisasi yang bersama-sama bekerja, melalui karya perdamaian,
karena mitra kami dan tidak sedikit jaringan dari ACT Alliance (lembaga
nirlaba Kristen internasional) sehingga WCC dapat menjangkau rakyat
negara tersebut sebagai komunitas iman,” kata dia.
Tveit mengatakan saat ini penting untuk meningkatkan kesadaran kepada
dunia internasional tentang situasi di Nigeria, dan membantu
meringankan penderitaan yang menderita kelaparan.
Sumber: satuharapan.com