WASKITA BETON KEREK TARGET KONTRAK JADI Rp. 8 TRILIUN
PT Waskita Beton Precast Tbk sebelumnya menargetkan kontrak baru sebesar Rp7,7 triliun sepanjang tahun 2016. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah) |
Jakarta,
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengerek target
raupan kontrak baru pada tahun ini menjadi Rp8 triliun, dari sebelumnya
di angka Rp7,6 triliun. Hal itu dilakukan karena pencapaian kontrak baru
yang berada di atas ekspektasi.
Direktur Utama Waskita Beton Jason Subana mengatakan, perusahaan menargetkan pendapatan tahun ini dapat mencapai Rp4,9 triliun, dan laba bersih Rp620 miliar. Ia mengaku, Waskita Beton sebelumnya juga menargetkan kontrak baru sebesar Rp7,7 triliun sepanjang tahun 2016.
"Ada sekitar empat kontrak sampai akhir tahun. Nilai kontrak baru per September mendekati Rp 7 triliun dari target Rp 7,6 triliun. Mungkin bisa mencapai Rp8 triliun secara totalnya, itu untuk kontrak pengadaan jalan tol," imbuh Jason, Selasa (20/9).
Seperti diketahui, Waskita Beton baru saja melantaikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Jason merinci, sebanyak 44 persen dana hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditare/capex) dan 56 persen lainnya untuk modal kerja.
Jason menjelaskan, Waskita Beton mematok belanja modal sebesar Rp1,1 triliun yang akan digunakan untuk mengakusisi dua pabrik dan menambah dua plant dalam proyek. Ia merinci, sebanyak Rp600 miliar dana capex ini didapat dari hasil IPO.
"Untuk belanja modal 44 persen itu belum kita serap semua, itu kami bagi untuk tiga tahun ke depan," kata Jason.
Waskita Beton resmi melantai di bursa saham dengan melepas 40 persen saham atau sekitar 10,54 miliar saham ke publik melalui IPO. Anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersebut memiliki 26,36 miliar saham yang terbagi atas 15,81 miliar saham pendiri dan 10,54 miliar saham yang ditawarkan kepada publik.
Direktur Utama Waskita Beton Jason Subana mengatakan, perusahaan menargetkan pendapatan tahun ini dapat mencapai Rp4,9 triliun, dan laba bersih Rp620 miliar. Ia mengaku, Waskita Beton sebelumnya juga menargetkan kontrak baru sebesar Rp7,7 triliun sepanjang tahun 2016.
"Ada sekitar empat kontrak sampai akhir tahun. Nilai kontrak baru per September mendekati Rp 7 triliun dari target Rp 7,6 triliun. Mungkin bisa mencapai Rp8 triliun secara totalnya, itu untuk kontrak pengadaan jalan tol," imbuh Jason, Selasa (20/9).
Seperti diketahui, Waskita Beton baru saja melantaikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Jason merinci, sebanyak 44 persen dana hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditare/capex) dan 56 persen lainnya untuk modal kerja.
Jason menjelaskan, Waskita Beton mematok belanja modal sebesar Rp1,1 triliun yang akan digunakan untuk mengakusisi dua pabrik dan menambah dua plant dalam proyek. Ia merinci, sebanyak Rp600 miliar dana capex ini didapat dari hasil IPO.
"Untuk belanja modal 44 persen itu belum kita serap semua, itu kami bagi untuk tiga tahun ke depan," kata Jason.
Waskita Beton resmi melantai di bursa saham dengan melepas 40 persen saham atau sekitar 10,54 miliar saham ke publik melalui IPO. Anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersebut memiliki 26,36 miliar saham yang terbagi atas 15,81 miliar saham pendiri dan 10,54 miliar saham yang ditawarkan kepada publik.
|
Untuk 40 persen saham yang ditawarkan ke publik, Waskita Beton
membandrol harga sebesar Rp490 per saham dengan nominal Rp100 dan
memperoleh dana total sebesar Rp5,16 triliun.
Adapun pada perdagangan perdana tercatat, saham Waskita Beton sempat melonjak sampai Rp610 per saham. Waskita Beton membukukan transaksi saham sebanyak 2.080 kali dengan volume 1,95 juta lot dengan nilai transaksi perdagangan saham perdana mencapai Rp114 miliar.
Dalam gelaran IPO tersebut, Waskita Beton telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT BNI Securities Tbk sebagai penjamin emisi efek (joint lead undrrwriter).
Adapun pada perdagangan perdana tercatat, saham Waskita Beton sempat melonjak sampai Rp610 per saham. Waskita Beton membukukan transaksi saham sebanyak 2.080 kali dengan volume 1,95 juta lot dengan nilai transaksi perdagangan saham perdana mencapai Rp114 miliar.
Dalam gelaran IPO tersebut, Waskita Beton telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT BNI Securities Tbk sebagai penjamin emisi efek (joint lead undrrwriter).
Sumber: cnnindonesia.com