Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SATELIT INTERNET GRATIS FACEBOOK MELEDAK

Roket Falcon 9 SpaceX Meledak saat Uji Coba di Florida (Twitter.com/GirlieToNerdy/Handout via Reuters)
Jakarta,  Insiden meledaknya roket Falcon 9 milik SpaceX saat uji coba di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Kamis (1/9), membawa dampak buruk bagi rencana penyebaran internet gratis Facebook dengan memanfaatkan satelit.

Roket Falcon 9 yang beratnya mencapai 604 ton itu membawa sebuah satelit yang memiliki tugas menyebarkan koneksi internet ke wilayah terpencil seperti Afrika, Timur Tengah, dan sebagian Eropa.

Satelit bernama Amos-6 itu dimanufaktur oleh Israel Aerospace Industries dan rencananya dioperasikan oleh Space Communication (Spacecom) yang berbasis di Tel Aviv.

Selain menjalin kontrak dengan pemerintah Israel, Amos-6 juga menjadi bagian dari misi Facebook dalam penyebaran internet gratis ke pelosok.
Ledakan yang dialami Falcon 9 tentu saja membuat satelit Amos-6 turut hancur dan menghasilkan asap hitam tebal kala itu.

Melalui akun Facebooknya, CEO Mark Zuckerberg menyatakan kekecewaan. "Saya sangat kecewa mendengar kegagalan peluncuran SpaceX dan menghancurkan satelit kami yang menampung konektivitas untuk para pengusaha dan orang banyak di Afrika," tulis Zuckerberg beberapa jam lalu.

Ia menyambung, "kabar baiknya, kami telah mengembangkan teknologi lain seperti drone Aquila yang mampu memberi konektivitas juga. Kami tetap berkomitmen terhadap misi kami dalam penyebaran internet."

Bisa dibilang ini adalah upaya awal bagi inisiatif Internet.org milik Facebook yang tujuannya mengirim sinyal internet dari luar angkasa.

Internet.org sendiri memang sudah menyebar di beberapa negara, khususnya negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan program ini pengguna internet bisa masuk ke jaringan milik Facebook dan mengakses aplikasi atau situs yang digandeng oleh raksasa jejaring sosial itu.


'Falcon 9 Meledak Bak Petir Menyambar'

Meledaknya roket Falcon 9 memang tidak menelan korban jiwa yang sedang bekerja di sekitarnya. Namun, ledakan tersebut mengejutkan beberapa orang yang berada di lingkungan dekat Cape Canaveral.

"Kami mendengar suara seperti sambaran petir yang sangat besar," tutur Evan Zimny yang sedang bekerja sekitar delapan kilometer dari ledakan, seperti dikutip dari situs Los Angeles Times.

Ia melanjutkan, "gedung dan jendela bergetar dengan cepat dan mengeluarkan suara kencang sekitar beberapa detik."

Menanggapi insiden ini, pendiri SpaceX Elon Musk mengatakan penyebab ledakan masih belum diketahui. Yang jelas, uji coba Falcon 9 ini bertujuan agar roket tersebut bisa diluncurkan pada akhir pekan besok.
 
 
 
 
 Sumber: cnnindonesia.com