PPI AKAN BANJIRI INDONESIA DENGAN 100 RIBU TON GULA IMPOR
Jakarta,
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau
PPI mendapat jatah 100 ribu ton gula impor untuk didistribusikan di
seluruh Indonesia pada tahun ini. Perseroan memasarkan gula impor
tersebut dengan rentang harga yang ditetapkan pemerintah, yakni sekitar
Rp12.000 sampai Rp12.500 per kg.
Direktur PPI Noer Fajrieansyah menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya hanya mendapat tugas untuk mendistribusikan gula dan tidak terlibat dalam proses importasinya. Penegasan itu disampaikannya ke para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang meminta peta distribusi gula impor guna meluruskan kasus dugaan suap kuota gula impor yang menyeret Ketua DPD Irman Gusman.
"Dasar hukumnya, PPI tidak impor, murni menjalankan tugas untuk menjual
gula sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, yakni
tidak boleh lebih dari Rp12.500 per kilo gram," ujar Noer di gedung DPD,
Rabu (28/9).
Noer mengungkapkan, selama ini PPI mendapatkan gula dari beberapa sumber, antara lain dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan importir swasta.
"Sekarang posisinya, pemerintah tidak serta merta memberikan peluang kepada swasta untuk menjual gula secara langsung. Tapi swasta harus melibatkan perusahaan BUMN, PPI salah satunya," jelas Noer.
Dalam mendistribusikan gula, lanjut Noer, PPI bekerjasama dengan beberapa mitra binaan, koperasi, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di tiap-tiap wilayah di seluruh Indonesia.
Tahun ini, kata Noer, pemerintah memberikan kuota gula impor yang harus didistribusikan PPI sebanyak 100 ribu ton. Gula impor tersebut harus dipasarkan dengan harga rendah di daerah-daerah yang tingkat harga gulanya sedang tinggi. "Jadi, kita masuk untuk stabilkan harga," imbuh Noer.
Penjatahan gula, tambah Noer, telah diterima perusahaan sejak Februari lalu dan siap didistribusikan ke beberapa wilayah dengan memanfaatkan jaringan mitra PPI.
Direktur PPI Noer Fajrieansyah menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya hanya mendapat tugas untuk mendistribusikan gula dan tidak terlibat dalam proses importasinya. Penegasan itu disampaikannya ke para anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang meminta peta distribusi gula impor guna meluruskan kasus dugaan suap kuota gula impor yang menyeret Ketua DPD Irman Gusman.
|
Noer mengungkapkan, selama ini PPI mendapatkan gula dari beberapa sumber, antara lain dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan importir swasta.
"Sekarang posisinya, pemerintah tidak serta merta memberikan peluang kepada swasta untuk menjual gula secara langsung. Tapi swasta harus melibatkan perusahaan BUMN, PPI salah satunya," jelas Noer.
Dalam mendistribusikan gula, lanjut Noer, PPI bekerjasama dengan beberapa mitra binaan, koperasi, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di tiap-tiap wilayah di seluruh Indonesia.
Tahun ini, kata Noer, pemerintah memberikan kuota gula impor yang harus didistribusikan PPI sebanyak 100 ribu ton. Gula impor tersebut harus dipasarkan dengan harga rendah di daerah-daerah yang tingkat harga gulanya sedang tinggi. "Jadi, kita masuk untuk stabilkan harga," imbuh Noer.
Penjatahan gula, tambah Noer, telah diterima perusahaan sejak Februari lalu dan siap didistribusikan ke beberapa wilayah dengan memanfaatkan jaringan mitra PPI.
Sumber: cnnindonesia.com